Jenuh Belajar di Masa Pandemi Covid-19
Pandemi covid di Indonesia terus merangkak naik dengan kasus harian yang semakin tinggi. Pemerintah memutuskan menghentikan segala kegiatan aktivitas masyarakat, salah satunya aktivitas pendidikan. dengan membuat rangkaian perencanaan-perencanaan untuk menstabilkan segala aspek yang terdampak, upaya itu antara lain, Pembentukan satgas covid, Menerapkan 5M, Social distancing, PSBB, PPKM micro, hingga PPKM darurat. Perencanaan tersebut dibuat agar setiap individu dapat bekerjasama ikut andil memutus penyebaran covid Indonesia. Dengan demikian, diharapkan semua sektor penting di Indonesia dapat kembali normal salah satunya sektor pendidikan.
Sektor pendidikan sangat merasakan dampak dari pandemik covid-19. Wabah merubah semua sistem pendidikan di Indonesia. sistem berubah total dari belajar tatap muka menjadi sistem PJJ (pembelajaran jarak jauh). Akibatnya, banyak tenaga pendidik dan pelajar mulai ber-transisi mengubah kebiasaan belajar di sekolah menjadi belajar di rumah. Namun, pembelajaran dari rumah banyak sekali dirasa tidak efektif karena banyak faktor yang mengganggu sistem pembelajaran. Selain itu, dampak dari covid-19 terhadap dunia pendidikan yaitu merusak psikologis para pelajar. Hal ini dikarenakan kurang nya pembelajaran dua arah seperti yang biasa dilakukan di sekolah. Menurut (Yulina Eva Riany- pakar ilmu anak dan keluarga, fakultas Ekologi manusia, IPB), "PANDEMI Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan sosial telah menimbulkan rasa takut dan kecemasan di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Kebijakan pembatasan sosial yang dilaksanakan di bidang pendidikan dengan adanya pemberlakuan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau biasa dikenal sebagai belajar dari rumah bagi seluruh siswa di Indonesia menimbulkan berbagai polemik bagi para siswa dan orang tua siswa, dengan kebijakan tersebut, tentunya para siswa mengalami perubahan drastis terkait dengan aktivitas normal di sekolah".
Pemerintah sendiri khususnya kementerian pendidikan dan kebudayaan terus berupaya mengembangkan metode-metode pembelajaran metode ini berupa metode zoom, google classroom, juga e-learning yang mana ini diharapkan mampu membantu keberlangsungan pembelajaran di rumah. Dilansir dari tribunnews.com, ragam upaya pemerintah tingkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh, berbagai upaya dilakukan pemerintah di mulai dari kurikulum darurat, program televisi yang dilakukan oleh kementerian komunikasi dan informasi, begitu juga kemendikbud yang mengalokasikan dana bos untuk pembelian pulsa, paket data, dan lagi pelayanan platform online guru dan siswa.
Namun, upaya ini masih belum mampu meng-cover kebutuhan di lapangan, nyata nya banyak siswa dan guru yang mengeluhkan sistem pembelajaran jarak jauh, banyak yang mengeluhkan pembelajaran jarak jauh ini membuat jenuh belum lagi saat pembelajaran dimulai banyak siswa atau guru yang kesulitan sinyal, server down bahkan ada juga yang mengeluhkan tidak bisa mengikuti PJJ karena tidak memiliki handphone atau laptop. Keluhan ini juga hadir dari kota Tangerang dilansir dari TANGERANG, KOMPAS.com- Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin mengatakan, siswa-siswi tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kota Tangerang mulai dilanda rasa jenuh karena belajar di rumah, "Ya ada keluhan rasa jenuh, pengen ketemu anak murid yang bisa bertatap muka dan senda gurau. Tapi kalau kendala teknis bisa diatasi oleh guru-guru," tutur Jamal.
Dari semua permasalah yang ada di atas, sudah menjadi keharusan bagi pemerintah untuk terus melakukan langkah konkret untuk menstabilkan sistem pembelajaran dan menguatkan minat belajar para pelajar walaupun dengan pembelajaran jarak jauh, hal ini bertujuan agar generasi penerus bangsa betul-betul memahami konteks pembelajaran bukan hanya mengikuti pembelajaran dan absen saja, itu sebabnya pemerintah dituntut terus mengupayakan terobosan yang lebih baik untuk meng-cover metode pembelajaran daring seperti saat ini. Jika semua aspek terus diupayakan dan juga semua ruang lingkup pendidikan turut mengambil bagian mengembangkan metode pembelajaran jarak jauh, tidak menutup kemungkinan pendidikan Indonesia akan ter-cover dengan baik. Dengan demikian, semua sektor pendidikan tidak akan kesulitan untuk mengoptimalkan kurikulum yang telah tersusun sebelum pandemi ini hadir.
DAFTAR PUSTAKA
Yulina Eva Riany. 2020. Ancaman Kesehatan Mental Siswa pada Masa - Pandemi.https://nasional.sindonews.com/read/228580/18/ancamankesehatan-mental-siswa-pada-masa-pandemi-1605096692 .(diakses tanggal 4 juli 2021).
Reynas Hasiola. 2020. Ragam Upaya Pemerintah Tingkatkan Kualitas PembelajaranJarak.https://www.tribunnews.com/pendidikan/2020/0 9/04/ragam-upaya-pemerintah-tingkatkan-kualitas-pembelajaran-ja rak-jauh. (diakses tanggal 5 juli 2021).
Singgih Wiryono. 2020. Disdik Kota Tangerang: Anak-anak Mulai Jenuh Belaj ar di Rumah. https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/07/214 35731/disdik-kota-tangerang-anak-anak-mulai-jenuh-belajar-di-ru mah. (diakses tanggal 5 juli 2021)