Lihat ke Halaman Asli

Irfan Suparman

Fresh Graduate of International Law

Bahasa Cia-Cia Gunakan Aksara Korea sebagai Aksara Resmi, Ini Penjelasannya

Diperbarui: 5 Januari 2022   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksara Korea jadi aksara Bahasa Cia-Cia di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. sekolah.data./kemendikbud.go.id/SD N Karya Baru 

Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa dan keragaman budaya yang masih dijaga oleh masyarakatnya, seperti masyarakat adat  Cia-Cia di salah satu pulau di Sulawesi. Tepatnya di Pulau Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Seperti wilayah pada umumnya di Indonesia, masyarakat Cia-Cia masih menggunakan bahasa Cia-Cia untuk berkomunikasi sehari-hari. Namun, bahasa Cia-Cia tidak memiliki aksara sendiri. Masyarakat Cia-Cia mengadaptasi aksara Hangeul dari Korea untuk melestarikan bahasa Cia-Cia.

Dikutip dari web site Jendela Kemendikbud, Pada tahun 2009 Wali Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, Mz. Amirul Tamim membuat kebijakan yang memungkinkan bahasa Cia-Cia mengadaptasi aksara Hangeul sebagai aksara resmi bahasa Cia-Cia.

Hal itu banyak menimbulkan pro dan kontra. Namun, dibalik pro dan kontra aksara Korea sebagai aksara Bahasa Cia-Cia, tujuannya tetaplah sama. Melestarikan bahasa Cia-Cia sebagai bahasa daerah.

Kebijakan penggunaan Hangeul dimulai dengan Simposium Naskah Internasional ke-9 pada tanggal 5-8 Agustus 2005. Setelah simposium, ketika para peserta melakukan keliling kota, ahli Bahasa Malaysia Mr. Chun Tai-Hyun berkata bahwa bahasa Cia-Cia membuatnya teringat pada bahasa Korea.

"Aksara Hangeul dapat digunakan sebagai aksara untuk bahasa Cia-Cia yang sedang mengalami kepunahan," kata Chun Tai-Hyun dalam artikel berjudul Aksara Korea dalam Bahasa Cia-Cia yang ditulis Mikka Wildha Nurrochsyam dilaman Jendela Kemendikbud tahun 2021.

Pernyataan Mr. Cheon Tae-Hyun yang kala itu sedang bercanda, direspon positif oleh Wali Kota Bau-Bau. Pada akhirnya Wali Kota Bau-Bau meresmikannya menjadi aksara resmi untuk Bahasa Cia-Cia.

Pada tahun 2013 kemudian dilakukan penelitian untuk memperdalam keilmuan terkait adaptasi aksara Korea menjadi aksara resmi Bahasa Cia-Cia.

Lokasi penelitian terletak di kota Bau-Bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, dan merupakan tempat adaptasi aksara Korea. Penelitian dilakukan selama 7 hari. Terhitung dari tanggal 15 Desember sampai dengan 21 Desember 2013.

Adaptasi aksara Korea menjadi Aksara resmi Bahasa Cia-Cia menimbulkan Pro dan Kontra yang terjadi di wilayah Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline