Lihat ke Halaman Asli

Irfan Suparman

Fresh Graduate of International Law

Puisi: Dalam Busuknya Kata

Diperbarui: 5 November 2020   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi berkata-kata. (sumber: thinkstock via kompas.com)

Babak belur dipukul waktu
Kata-kata terlalu berkarat
Mahasiswa paruh waktu sedang berseteru
Badai dilematis mengudara brutal

Padat merayap suara gemuruh buruh
Menyokong suara keadilan
Kalimatku kalimatnya putih keruh
Dikecamnya atas undang-undang sapu jagal
Menjagal perjuangan

Malam hari tetaplah mengecam
Selamanya akan dikecam
Selama para bandit yang menganyam
Dan kita akan selamanya menyelam
Terlalu dalam, dan terbuai
Dalam busuknya kata-kata
Bangkainya media.

Suara debu-debu jalanan
Kota penuh penderitaan
Sandiwara yang tak berkesudahan.

Gerak maju meski tujuan ada di belakang
Mengekang, menantang, merajuk
Karena undang-undang tidak untuk mengentaskan kemiskinan
Hanya pada hartawan undang-undang berserah diri
Memuja, seperti satwa liar yang jinak dalam kandang.

Malam masih saja sunyi
Mimpi masih tetap indah
Kenyataan akan tetap brutal
Lingkaran akan tetap berputar

Cilegon, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline