Lihat ke Halaman Asli

Menelanjangi Atheis Lokal di Ranah Maya

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya termasuk orang yg maklum ketika para ilmuwan luar dengan gamblang dan tegas saling berlomba-lomba meluluhlantahkan konsep-konsep ketuhanan, melalui karya-karya ilmiah mereka maupun jurnal akedemisnya, di sertai pertanggung jawaban moral maupun pertanggung jawaban intelektualitasnya.

Singkatnya mereka fair dalam mengukuhkan dirinya seorang atheis maupun pemikir agnostis.
Pijakan mereka kuat, dasar mereka utuh, berangkat dari logika, sains, perkembangan berpikir atau apapun itu.

Lalu bagaimana dengan para Atheis lokal tanah air???

Membuat saya terpingkal-pingkal!!!

Saya bisa tertawa sampai pingsan membaca tulisan-tulisan mereka di blog atau di kompasiana.

Seperti orang curhat, tidak ada nilai akademis yg terkandung sedikitpun. Tidak ada dasar yg original, hanya luapan gagasan-gagasan klise di tengah rasa kefrustasian, kalaupun ada yg menggugah minat baca itupun karna lebih mirip humor-humor filsafat.

saran saya kepada mereka: berhentilah untuk berpura-pura tidak beragama demi hanya sebuah lelucon filsafat.

sekian.

@irfan_satriani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline