Lihat ke Halaman Asli

Teruskan Budaya Leluhur Menanam Obat Tradisional dalam Kegiatan Sosialisasi Tanaman Obat keluarga dan Demonstrasi Pembuatan Jamu

Diperbarui: 24 Agustus 2024   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi. Sosialisasi TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan Cara Pembuatan jamu

Mahasiswa KKN-K 188 di Desa Sebanen kembali menggelar kegiatan bermanfaat bagi masyarakat setempat. Kali ini, mereka mengusung topik ketahanan pangan yang bertemakan "Jamu TOGA: Kesehatan keluarga ditangan ibu-ibu desa" dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga atau TOGA yang dapat dibudidayakan di lingkungan rumah tangga. Mahasiswa KKN-K 188 mengadakan kegiatan Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga dan Demonstrasi Pembuatan Jamu. Kegiatan ini dilakukan pada Hari Jumat, 23 Agustus 2024 di Balai Desa Sebanen yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan kader setempat.

Koordinator desa menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman obat sebagai bagian dari ketahanan pangan dan kesehatan keluarga. Selain itu, melalui demonstrasi pembuatan jamu, diharapkan masyarakat dapat memproduksi jamu sendiri untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan dijadikan lahan penghasilan.

dokumentasi. Jamu TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

Dalam sosialisasi tersebut, Mahasiswa KKN-K 188 memperkenalkan berbagai jenis TOGA yang mudah ditanam dan memiliki khasiat yang baik, seperti jahe, kunyit, sereh, dan jeruk nipis. Mahasiswa KKN-K 188 tidak hanya menjelaskan pengertian dan jenis TOGA tetapi juga manfaat setiap jenis TOGA untuk kesehatan tubuh. Setelah sosialisasi, dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan jamu menggunakan bahan-bahan yang telah dijelaskan sebelumnya. Para peserta diajarkan bagaimana cara membuat jamu sesuai dengan manfaat kesehatannya seperti meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi flu dan batuk, mengatasi rematik, dan mengatasi tekanan darah tinggi.

Dalam kegiatan ini, setiap peserta yang datang mendapatkan leaflet, jamu siap minum, serta bahan jamu untuk diseduh sendiri di rumah. Antusias peserta dapat dilihat melalui banyaknya peserta yang bertanya ketika pemateri membuka sesi tanya jawab dimana, banyak peserta bertanya terkait proses pembuatan jamu serta ragam bahan yang dapat digunakan untuk jamu. Salah satu pertanyaan dari peserta sosialisasi terkait manfaat salah satu toga dan manfaat dari jamu yang sudah didemonstrasikan sebelumnya.

Kegiatan ini juga didukung oleh perangkat Desa Sebanen yang berharap bahwa pengetahuan dan keterampilan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa KKN-K 188 juga berharap bahwa kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa baik dari segi kesehatan hingga ekonomi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Desa Sebanen dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan herbal, serta meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga. Kegiatan ini juga dapat menjadi contoh nyata dari sinergi antara Mahasiswa KKN-K 188 dan masyarakat dalam upaya peningkatan ketahanan pangan dana kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline