Lihat ke Halaman Asli

Irfan Rachmat

Mahasiswa Administrasi UNDIP 2019

Mahasiswa KKN Undip X ExoVillage Bantu Promosi Desa Secara Digital Melalui Platform ExoVillage di Kelurahan Nongkosawit

Diperbarui: 18 Desember 2021   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Nongkosawit adalah desa yang terletak di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang dan merupakan salah satu desa wisata yang terdampak pandemi Covid-19 di Kota Semarang. Hampir seluruh kegiatan wisata sementara dibatasi bahkan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan guna menghindari potensi penyebaran virus Covid-19. Hal ini menyebabkan masyarakat kehilangan salah satu sumber perekonomiannya khususnya di bidang pariwisata. Pandemi memaksa masyarakat untuk lebih memutar otak dalam memenuhi kebutuhannya. 

Oleh karenanya, banyak masyarakat yang beralih ke profesi lain yang dapat bertahan pada masa pandemi. Selain itu, pandemi tidak hanya mempengaruhi sektor perekonomian saja, namun aktifitas, tradisi dan kebudayan masyarakat juga menjadi sangat terbatas. Oleh sebab itu, saat ini ketika pandemi mulai mereda perlu pemulihan dan pemugaran kembali sektor pariwisata desa sehingga dapat kembali menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat desa khususnya di Desa Nongkosawit.

dokpri

dokpri

Melalui kegiatan KKN yang diselenggarakan UNDIP bersama ExoVillage diharapkan dapat menjadi wadah bagi desa wisata dalam mempromosikan fasilitas-fasilitas pariwisatanya. ExoVillage sendiri adalah sebuah platform yang mendorong transformasi digital perdesaan melalui digitalisasi potensi-potensi desa seperti UMKM, aktifitas dan kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif perdesaan. 

ExoVillage bertujuan menyediakan aplikasi untuk memudahkan desa dalam memperkenalkan kepada masyarakat luas terkait potensi-potensi desa secara lebih efektif dan efisien. KKN tematik ini memiliki program-program antara lain program identifikasi potensi desa, program pemberdayaan masyarakat, program literasi digital, dan program penyusunan roadmap pengembangan destinasi wisata. Dengan adanya program-program tersebut diharapkan memberikan output memberikan kapabilitas kepada perdesaan dalam mengelola dan mempromosikan potensi-potensi pariwisata desa serta mengembangkannya secara terstruktur dan berkesinambungan.

dokpri

dokpri

dokpri

Desa Nongkosawit ditetapkan sebagai desa wisata berdasarkan SK Walikota Semarang Nomor 556/407 yang berlaku mulai 21 Desember 2012 dan melakukan grand opening pada 9 september 2013. Desa wisata Nongkosawit memiliki cukup banyak potensi baik potensi alam, budaya maupun masyarakatnya. Menurut Bapak Warsono selaku ketua kelompok penggiat wisata Kandang Gunung menyebutkan terdapat banyak potensi wisata di desa Nongkosawit diantaranya seperti Oemah Pang, wisata edukasi pertanian dan peternakan, curug (air terjun) Mahtukung, permainan tradisional dan gamelan, Kirab Kyai Bende, kerajinan wayang dari bambu, makanan tradisional nasi tedun, serta suvenir yang berbahan dari jenetri. Pada awalnya, aktifitas-aktifitas pariwisata tersebut dapat dinikmati oleh pengunjungan dalam satu paket wisata yang bernama one day tour yang bertarif sekitar Rp.70 ribu. Namun, selama pandemi jumlah pengunjung menjadi sangat berkurang sehingga paket wisata tersbut ditunda sementara waktu.

dokpri

Untuk memulihakan kembali pariwisata desa diperlukan upaya dalam menarik pengunjung. Oleh sebab itu, pada KKN ini mahasiswa membentuk beberapa tim atau kader dalam melaksanakan upaya promosi desa wisata khususnya melalui platform digital ExoVillage. Kader promosi ini beranggotakan masyarakat atau penggiat desa wisata yang berusia 16-40 tahun sehingga memiliki kecakapan dalam menggunakan teknologi dan memiliki semangat serta tekad yang kuat dalam mengembangkan pariwisata desanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline