Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana, Sang Mantan yang Kembali

Diperbarui: 21 November 2016   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah lama sekali saya tidak menulis di forum kompasiana ini. Tercatat, saya terakhir menulis adalah tanggal 13 Desember 2011. hampir 5 tahun saya vakum. Tidak melirik dan melihat kompasiana selama 5 tahun berlalu. 

Ada banyak kendala tentunya. Mungkin lebih tepatnya bukan kendala, namun lebih kepada rasa "enggan" lagi untuk menulis. Salah satu penyebabnya, ya dengan banjirnya sosial sosial media yang lebih seksi dari Kompasiana ini. Selama 5 tahun itu pula, saya lebih memilih untuk menjadi penikmat yang pasif saja. Artinya membuka kompasiana, dan membaca singkat. 

Dan akhirnya, pada malam ini, saya kembali untuk mencoba login di kompasiana ini. Dan Alhamdulillah nya saya masih igat akun dan password nya. So, mulai lah kembali saya menulis. 

Menulis itu memang kegiatan yang menyenangkan, salah satu manfaat dari menulis adalah, kita bisa mengasah akan kepekaan kita terhadap realitas sosial yang terjadi. Kita bisa menuangkan ragam gagasan dan ide dalam bentuk untaian kalimat. Menulis juga bisa mengurangi rasa Pikun. Aktif dalam menulis adalah mampu membuat kita menjadi awet muda, karena otak kita di tuntut untuk terus berfikir. 

Ada banyak perubahan yang terjadi pada diri saya selama 5 tahun tidak menulis di Kompasiana ini. Dan begitupun dengan tampilan desain dari kompasiana, begitu banyak perubahan, dan saya kaget di buatnya. Kompasiana yang dulu berbeda dengan sekarang. Dari segi tampilan, Isi, dan para penulis yang terus bertambah. Kompasiana memang konsisten dalam menjadikan dirinya sebagai blog keroyokan. 

Para penulis yang masih saya ingat adalah bapak Wijaya Kusuma, seorang blogger sekaligus guru TIK juga. Beliau sangat rajin menulis. Beliau juga salah satu penulis favorite saya. Saya (dulu) tidak melewatkan akan penulisan penulisan mereka. Dan kemudian, adalah Pepih Nugraha, beliah juga adalah salah satu wartawan Kompas dan jurnalis yang mampu membuat tulisannya sangat berisi dan mengena untuk dibaca. Dengan gaya khas nya, dia mampu membius para pembaca untuk tidak beranjak sebelum selesai dalam sekali baca. 

Akhirnya, pada malam hari ini, saya mulai menulis kembali. Mengikat sebuah gagasan dan ide yang sekarang sudah tumbuh menjadi rimbun. Sayang jika ide ide ini tidak di share kepada para penikmat kompasiana. Dengan harapan dari diskusi kecil melalui komentar komentar di Kompasiana, saya bisa mendapatkan ilmu tambahan, dan dapat menambah jejaring pertemanan di dunia maya seperti Blog Keroyokan Kompasiana.. 

Salam. Mari menulis kembali..! :-) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline