Lihat ke Halaman Asli

Irfan R

Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Kepemimpinan Transformasional di Madrasah

Diperbarui: 7 Juli 2024   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era globalisasi dan perkembangan pendidikan yang pesat, madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan relevansinya. 

Salah satu faktor kunci dalam upaya peningkatan ini adalah kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan transformasional, sebagai paradigma kepemimpinan modern, menawarkan pendekatan yang dapat mendorong perubahan positif dan berkelanjutan di madrasah. Kepemimpinan transformasional, yang pertama kali diperkenalkan oleh James MacGregor Burns (1978) dan kemudian dikembangkan oleh Bernard M. Bass (1985), menekankan pada kemampuan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi pengikutnya untuk mencapai visi bersama. 

Dalam konteks madrasah, pendekatan ini berpotensi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang dinamis, inovatif, dan berorientasi pada peningkatan mutu berkelanjutan. 

Tulisan ini akan mengeksplorasi konsep kepemimpinan transformasional dan aplikasinya dalam konteks madrasah, dengan fokus pada karakteristik, strategi implementasi, serta dampaknya terhadap kinerja guru, prestasi siswa, dan budaya madrasah secara keseluruhan.

1. Konsep Kepemimpinan Transformasional di Madrasah

Kepemimpinan transformasional di madrasah dapat didefinisikan sebagai gaya kepemimpinan yang berfokus pada pengembangan kapasitas seluruh anggota komunitas madrasah dan membangun komitmen bersama terhadap tujuan organisasi (Leithwood & Jantzi, 2000). Karakteristik utama kepemimpinan transformasional di madrasah meliputi:

a) Pengaruh Ideal (Idealized Influence): Pemimpin madrasah bertindak sebagai teladan yang menginspirasi, menunjukkan integritas tinggi, dan menjunjung nilai-nilai Islam dalam setiap tindakan.

b) Motivasi Inspirasional (Inspirational Motivation): Pemimpin mampu mengartikulasikan visi yang jelas dan menarik untuk masa depan madrasah, serta memotivasi seluruh stakeholder untuk mencapainya.

c) Stimulasi Intelektual (Intellectual Stimulation): Pemimpin mendorong inovasi dan kreativitas, menantang asumsi lama, dan mendorong pendekatan baru dalam pengajaran dan pembelajaran.

d) Pertimbangan Individual (Individualized Consideration): Pemimpin memperhatikan kebutuhan individual guru dan staf, memberikan dukungan, dan memfasilitasi pengembangan profesional mereka.

2. Implementasi Kepemimpinan Transformasional di Madrasah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline