Lihat ke Halaman Asli

IrfanPras

TERVERIFIKASI

Narablog

Saling Jaga Bersama IBL Pertamax 2021 yang Inspiratif

Diperbarui: 22 Maret 2021   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selebrasi skuad Satya Wacana Saints Salatiga usai menang dramatis dari Amartha Hangtuah Jakarta, Minggu (21/3) kemarin. | Foto: iblindonesia.com

Piala Menpora 2021 akhirnya resmi bergulir. Sepak mula turnamen sepak bola Indonesia yang dinanti-nanti itu akhirnya dapat izin juga. Mumpung baru bergulir dengan segala pro dan kontranya, ada baiknya panitia Piala Menpora dan Liga 1 nantinya untuk menengok dan berkaca kepada penyelenggaraan Indonesian Basketball League (IBL) 2021.

Kenapa IBL patut jadi contoh bagi penyelenggaraan liga cabang olahraga lain, termasuk sepak bola?

Begini. IBL 2021 merupakan kompetisi liga olahraga profesional pertama yang digelar pasca pandemi Covid-19 di Indonesia. Liga ya, bukan turnamen pramusim. Seperti halnya sepak bola, IBL sudah direncanakan bergulir sejak tahun lalu, tetapi baru diizinkan bergulir awal tahun ini.

Sesuai perencanaan matang sejak tahun lalu, IBL menerapkan sistem gelembung dalam penyelenggaraan liga tahun ini. Semua kegiatan terkait event IBL 2021 musim reguler terpusat di Robinson Cisarua Resort, Puncak, Bogor. Mulai dari penginapan, latihan, pertandingan, hingga potong rambut pemain terpusat di area seluas hampir 4 hektar tersebut.

Tahun lalu, IBL 2020 gagal menyelesaikan kompetisi akibat dampak pandemi Covid-19. Berbeda dengan Liga 1 2020 yang masih berharap bisa lanjut, sejak Oktober 2020, melalui pernyataan resmi direktur IBL, Junas Miradiarsyah, diputuskan bahwa IBL 2020 dibatalkan tanpa juara dan lanjut persiapan musim kompetisi 2021.    

Setelah sempat tertunda karena terbentur aturan PPKM, akhirnya IBL 2021 sudah resmi bergulir sejak 10 Maret lalu. Namun, terdapat beberapa penyesuaian dalam penyelenggaraan kompetisi basket terbesar Indonesia tahun ini. Kedatangan 2 tim baru (West Bandits Solo dan Bali United) dan 1 tim tamu (Indonesia Patriots) membuat IBL 2021 diikuti 12 tim, tetapi tanpa pemain asing dalam skuadnya.

Ke-12 tim peserta itu dibagi dalam dua divisi, divisi merah dan divisi putih. Adapun pembagian divisinya sendiri mengacu pada performa menang-kalah masing-masing tim di kompetisi musim lalu.

Daftar tim peserta IBL Pertamax 2021. | Foto: Yusuf/Skor.id

Penyesuaian lainnya, IBL 2021 dibagi menjadi dua fase. Fase pertama adalah musim reguler yang dilaksanakan dengan sistem gelembung di Robinson Cisarua Bogor. Di musim reguler tahun ini, setiap tim akan bertanding sebanyak 16 kali, dua kali dengan tim dalam divisi yang sama dan sekali dengan tim yang berada di divisi lain.

Musim reguler IBL 2021 dibagi menjadi 4 seri (biasanya 8 seri). Untuk seri pertama sudah terlaksana pada 10-17 Maret lalu. Kini sedang berlangsung seri kedua sejak 18 Maret hingga 25 Maret nanti. Kemudian bakal lanjut seri ketiga 26 Maret hingga 2 April, dan seri empat 5-10 April 2021.

Apabila takada halangan, IBL 2021 akan lanjut ke babak play-off. Inilah fase kedua penyelenggaraan IBL tahun ini. Babak play-off sendiri direncanakan digelar pada 23 Mei hingga paling lambat selesai pada 6 Juni 2021 di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Masih sama, sistem gelembung tetap dipakai.

Bagaimana protokol kesehatan yang diterapkan oleh panitia IBL Pertamax 2021?

Saya pribadi sudah mengikuti IBL 2021 sejak pertandingan pertamanya. Jujur saja, prokesnya sangat ketat dan baik panitia serta seluruh tim kontestan sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan yang telah disetujui tim Kemenpora, Kepolisian, dan Gugus Tugas Covid-19.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline