Lihat ke Halaman Asli

IrfanPras

TERVERIFIKASI

Narablog

"My Stupid Boss", Komedi Kantor yang Nyebelinnya Awet Sepanjang Masa

Diperbarui: 23 Desember 2020   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster film My Stupid Boss. | foto: montasefilm.com

Menjelang Natal dan Tahun Baru identik dengan tutup buku. Kesibukan dan deadline pekerjaan makin mencekik di bulan Desember ini.

Artinya, tumpukan pekerjaan adalah sebuah hal yang lazim, begitu pula dengan lembur. Lembur sudah menjadi sebuah rutinitas pekerjaan yang kudu diterima saat hari-hari menjelang tutup buku.

Apalagi bila bekerja di sektor keuangan. Lembur sudah bukan sekadar kelaziman jelang malam tahun baru, tapi juga sebuah keharusan. Begitulah kira-kira penuturan salah satu kawan saya yang bekerja di bagian keuangan sebuah perusahaan BUMN.

Bos, manajer atau apapun sebutannya tak luput membuat Desember jadi bulan paling sibuk dalam kalender. Tugas dan perintahnya makin berat, padahal sudah mau libur Natal dan tahun baru bukan?

Masih mending hanya diberi perintah nyeleneh. Makin mengesalkan kalau harus piket di hari Natal dan Tahun Baru. Kesal dan sebal wajar kok. Namun, apa jadinya kalau semua tumpukan penderitaan itu tak cuma terjadi jelang tutup buku saja melainkan setiap hari?

Itulah yang dialami Kerani dan rekan kerjanya di sebuah perusahaan pimpinan Bossman yang punya kelakuan ajaib bin njengkelke yang dikisahkan dalam film "My Stupid Boss".

Diana alias Kerani diperankan dengan apik oleh Bunga Citra Lestari yang didandani imut tapi tegas dengan rambut poni tebalnya. Sementara itu, Reza Rahadian memerankan karakter Bossman yang ngeselin dengan kumis lele ikoniknya.

Bossman adalah seorang WNI yang punya perusahaan di Kuala Lumpur. Kebetulan, dia adalah teman Dika, suami Kerani semasa kuliah dulu. Karena ikut suami (yang diperankan oleh Alex Abbad) itulah, Kerani melamar dan diterima bekerja di perusahaan milih Bossman.

Dikisahkan dalam film "My Stupid Boss", Bossman menjalankan perusahaannya dengan seenaknya sendiri. Dia sering bikin aturan, ulah, dan kekacauan yang membuat karyawannya jengkel.

Kalau ada maunya, Bossman selalu meminta kepada karyawannya untuk segera mewujudkannya. Nah, Kerani sebagai seorang sekretaris adalah sasaran utama dan korban pertama dari permintaan super ajaib Bossman.

Sebagai seorang bos yang congkak, Bossman punya semboyan dan prinsip yang congkak pula. Yaitu, "Bossman Always Right!", dan "Imposible We Do Miracle We Try".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline