Lihat ke Halaman Asli

IrfanPras

TERVERIFIKASI

Narablog

Menyambut Kembalinya Juru Selamat Fiorentina, Cesare Prandelli

Diperbarui: 20 November 2020   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cesare Prandelli terlihat sudah memimpin langsung latihan Fiorentina selepas resmi ditunjuk kembali sebagai pelatih La Viola pada 9 November lalu. | foto: Twitter @acffiorentina

9 November 2020 jadi hari bersejarah bagi kontestan Serie A Italia, Fiorentina. Klub berjuluk La Viola itu menunjuk kembali mantan pelatih mereka, Cesare Prandelli. Rocco Commisso, presiden Fiorentina menunjuk Prandelli selepas memecat Giuseppe Iachini dari kursi kepelatihan La Viola.

''Secara khusus, saya ingin berterima kasih kepada Iachini. Dalam posisi yang sulit pada musim lalu, dia berhasil membawa tim ini bangkit. Sayangnya, sejumlah hasil di laga terakhir membuat kami perlu melakukan perombakan di aspek teknis,'' kata Presiden Fiorentina, Rocco Commissio, dilansir dari Sky Sport, Selasa (10/11) via Republika.com.

Ada 2 hal yang bisa kita soroti dari pergantian pelatih di kubu Fiorentina ini. Pertama, keputusan memecat Iachini dari posisinya sangatlah tepat. Di bawah komando Iachini sejak pertengahan Desember musim lalu, Fiorentina tidak nampak bertaji.

Inkonsistensi adalah sahabat sejati klub yang bermarkas di Artemio Franchi itu. Musim lalu, Fiorentina hanya dibawa Iachini finish di posisi ke-10. Sebetulnya, telah banyak yang mengingatkan dan mengkritik keputusan Commisso menunjuk Iachini sebagai allenatore Fiorentina menggantikan Vincenzo Montella.

Faktanya, Iacchini bukanlah pelatih kelas eksekutif di Italia. Sepanjang karier kepelatihannya sejak pensiun sebagai pemain pro pada 2001 lalu, pria yang kini berusia 56 tahun itu lebih banyak melatih klub-klub medioker. Ia tak punya pengalaman melatih klub papan atas dengan ambisi juara.

Iachini bisa dibilang pelatih spesialis promosi. Dia 4 kali membawa klub yang dilatihnya promosi dari Serie B ke Serie A. Chievo Verona dan Palermo dibawanya jadi juara Serie B 2008 dan 2013. Lalu, Iacchini juga berhasil membawa Brescia dan Sampdoria promosi ke Serie A lewat jalur play-off pada 2010 dan 2012.

Mungkin saja, Comisso, presiden kepala batu Fiorentina itu menunjuk Iachini karena Ia merupakan mantan gelandang Fiorentina era 1989-1994. Atas dasar itulah, mungkin saja Comisso beranggapan bahwa Iachini sudah mengenal Fiorentina luar-dalam.

Fatal! Hingga giornata 7, Fiorentina hanya mampu meraih 2 kemenangan dan 2 hasil imbang. Dengan koleksi 8 poin, La Viola tertahan di posisi 12. Padahal, Fiorentina punya skuad yang cukup menjanjikan dengan perpaduan pemain muda semacam Gaetano Castrovilli dan Nikola Milenkovic yang dipadukan dengan pemain sarat pengalaman seperti Giacomo Bonaventura, Jose Callejon, hingga Frank Ribery.

Singkat kata, pemecatan Iachini bukanlah hal yang mengagetkan. Keputusan ini justru tepat, tapi sebetulnya alangkah baiknya Comisso tak menunjuk Iachini sejak awal.

Giuseppe Iachini yang baru saja dipecat dari kursi pelatih Fiorentina pada 9 November lalu. | foto: Goal.com

Fakta Kedua, penunjukkan Cesare Prandelli sebagai pengganti Iachini menandai periode keduanya sebagai allenatore Fiorentina. Sebelum ditunjuk Comisso, Prandelli pernah 5 musim (2005-2010) menukangi La Viola sebelum menjabat pelatih timnas Italia.

Pada periode pertama Prandelli, Fiorentina kembali disulap jadi salah satu kuda hitam di Serie A. Bisa dibilang, Prandelli adalah pelatih tersukses Fiorentina selepas era Claudio Ranieri pada periode 1993-1997 dengan mega bintangnya, Gabriel Batistuta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline