Lihat ke Halaman Asli

IrfanPras

TERVERIFIKASI

Narablog

Mengapa Klub Sepak Bola Perlu Punya Stadion Sendiri?

Diperbarui: 14 Oktober 2020   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Allianz Stadium Turin, kandang Juventus. | foto: Twitter @juventusfcen

Di era industrialisasi sepak bola, klub dituntut untuk mandiri. Mampu berdiri sendiri, mampu berprestasi, mampu menghasilkan pemasukan sendiri, dan seharusnya punya stadion sendiri. 

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel yang berjudul "Dari Tiket Sampai Hadiah, Inilah Sumber Pendapatan Klub Sepak Bola Eropa". Sila simak terlebih dulu pembahasan di artikel sebelumnya agar lebih memahami ulasan berikut.

Pada tahun 2019, penghasilan Juventus di sektor matchday revenue mencapai 208,5 juta euro. Angka tersebut jauh dari penghasilan rivalnya Internazionale yang hanya mendapat 159,2 juta euro. Penghasilan di sektor matchday revenue memang sangat ditunjang oleh stadion.

Berapa kapasitasnya, apa saja fasilitasnya, dan yang paling penting, stadion tersebut milik siapa?

Juventus bisa menghasilkan pemasukan lebih besar dari Juventus Stadium yang hanya punya kapasitas 41.507 kursi, lebih kecil dibanding Stadion Giuseppe Meazza/San Siro yang dipakai Inter yang punya kapasitas maksimal 75.923 kursi. Lalu, kenapa Juventus Stadium bisa menghasilkan cuan lebih banyak dari San Siro?

Faktor pertama, kepemilikan

Giuseppe Meazza/San Siro adalah stadion kandang Internazionale, berbagi dengan saudara tuanya, AC Milan. Diketahui, San Siro adalah stadion milik pemerintah kota Milan, bukan punya AC Milan ataupun Internazionale. Kedua klub ini meminjam stadion tersebut dan membayar biaya sewa.

Berbeda dengan duo Milan ini, Juventus memakai stadion kebanggan miliknya sendiri, Juventus Stadium yang resmi dibuka pada September 2011 lalu. Juventus masih jadi satu-satunya klub Serie A yang membangun dan memiliki stadion sendiri hingga saat ini.

Memakai stadion milik sendiri artinya tidak perlu membayar biaya sewa seperti yang dilakukan Rossoneri dan Nerazzurri kepada pemerintah kota Milan. Bila diumpamakan di kondisi bisnis Indonesia, pendapatan Milan dan Inter di sektor ini dipotong pajak retribusi yang cukup tinggi. Sementara itu, Juventus bisa memaksimalkan potensi dan mengelola langsung pendapatan dari stadionnya.

Faktor kedua, manfaat

Dulu, sempat terjadi kontroversi saat pembangunan Juventus Stadium. Juve membongkar Stadio delle Alpi yang punya kapasitas sekitar 67.000 kursi dan diganti dengan stadion baru (Juventus Stadium) yang direncanakan hanya punya kapasitas sekitar 41.000.

Sekilas, Juve terlihat bodoh dengan mengikis potensi besar dari stadion besarnya. Namun, cara tersebut justru genius. Si Nyonya Tua menghilangkan trek atletik dan malah bisa memaksimalkan pendapatan dari uang tiket.

Begini analisisnya. Musim 2018/2019, kehadiran rata-rata fans Inter di San Siro mencapai 61.423, tertinggi di antara klub lain termasuk Juve yang hanya menempati posisi ketiga di bawah Inter dan Milan. Namun, rekor kehadiran tersebut hanya mengisi sekitar 81% dari kapasitas total San Siro (75.923 kursi).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline