Lihat ke Halaman Asli

IrfanPras

TERVERIFIKASI

Narablog

Menerapkan Prinsip Menabung 80-20 demi Mewujudkan Haji Muda

Diperbarui: 10 Oktober 2020   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menerapkan Prinsip Menabung 80-20 Demi Mewujudkan Haji Muda. | foto: dokumen pribadi

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam". (QS. Ali Imran: 97)

Perkara haji sering kali ditunda dengan alasan "bila mampu". Padahal kalau kita jujur pada diri sendiri, kenapa tidak mulai bertanya; "bagaimana caranya agar mampu menunaikan haji?".

Dalam salah satu kajian yang saya saksikan di youtube, Ustad Khalid Basalamah pernah berpesan, bila kita merasa belum mampu untuk berhaji ya minimal niatkanlah dulu. Minta kepada Allah agar dimampukan bukan "mundur alon-alon" karena merasa belum mampu.

Tahukan pembaca bahawa jemaah haji Indonesia didominasi oleh lansia? Salah satu sebabnya karena rukun Islam kelima ini sering ditunda banyak muslim Indonesia dengan alasan merasa masih kurang ilmu agamanya, merasa belum pantas atau belum mendapat hidayah.

Bagaimana dengan saya? Ya, saya juga berpikir demikian kok. Sebagai generasi milenial, saya juga lebih sibuk memikirkan besaran gaji, kebutahan pokok, belum biaya pulsa yang makin naik sampai tabungan nikah daripada tabungan haji.

Akan tetapi, berkaca pada pengalaman orang tua saya yang sudah berhaji, saya pun punya keinginan untuk bisa berangkat haji lebih dini. Sebab, baru-baru ini saya mendapat beberapa fakta penguat, mengapa kita harus segera menunaikan haji selagi muda.

Alasan pentingnya haji muda. | foto: dokumen pribadi

Pertama, jemaah haji Indonesia didominasi lansia (63%)

Permasalahan utama bagi jemaah haji lansia adalah fisik dan kesehatan. Haji punya rangkaian ibadah, seperti tawaf, lempar jumrah, hingga wukuf di arafah yang berat dan menguras energi sehingga punya tantangan tersendiri bagi lansia.

Oleh karena itu justru dianjurkan untuk berhaji di usia muda. Karena secara teori, orang muda atau milenial punya fisik yang lebih prima untuk menjalankan rangkaian ibadah haji.

Kedua, haji muda untuk menghindari risiko tinggi

Rangkaian ibadah haji itu menguras energi. Bayangkan, calon jemaah haji Indonesia minimal sudah harus menempuh perjalanan udara selama 8-9 jam. Ketika sampai Arab Saudi, tantangan berikutnya adalah adaptasi perbedaan cuaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline