Akhir-akhir ini pemberitaan media ramai dengan berita kemenangan film Parasite asal Korea Selatan yang sukses memenangi Academy Awards for Best Picture (film terbaik) 2019.
Namun, penulis tidak akan membahas film Parasite yang menggemparkan itu. Balik lagi ke gelaran Academy Awards 2015, di tahun itu yang memenangi kategori Best Picture adalah film Spotlight. Nah, film inilah yang akan dibahas karena banyak hikmah dan pelajaran penting yang bisa kita petik.
Spotlight adalah film drama kriminal asal Amerika Serikat yang disutradarai oleh Tom McCarthy di tahun 2015 lalu. Naskah film tersebut di tulis oleh Tom McCarthy dan Josh Singer berdasarkan kisah nyata yaitu kasus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh beberapa pastur gereja Katolik di kota Boston yang berhasil diungkap oleh sekumpulan jurnalis investigasi dalam tim "Spotlight" dari kantor berita The Boston Globe.
Cerita bermula ketika di tahun 2001 The Boston Globe mempekerjakan editor baru yaitu Marty Baron yang diperankan oleh Liev Schreiber. Dalam rapat pertamanya di kantor, ia menyinggung sebuah berita yang ditulis oleh Eileen McNamara tentang pengacara Mitchell Garabedian yang menyatakan bahwa Uskup Agung Boston, Kardinal Law mengetahui bahwa seorang pastur dilingkungannya, John Geoghan diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak namun ia tidak melakukan tindakan apapun atas dugaan itu.
Marty lalu meminta tim Spotlight yang diketuai Walter "Robby" Robinson yang diperankan oleh Michael Keaton untuk melakukan investigasi lanjutan atas kasus John Geoghan tersebut. Robby kemudian menyampaikannya kepada tim Spotlight yang berisi 4 jurnalis investigasi, yaitu Michael Rezendes yang diperankan oleh Mark Rufallo, Sacha Pfeiffer yang diperankan oleh Rachel McAdams, Matt Carroll yang diperankan Brian d'Arcy James, dan Robby sendiri yang bertugas sebagai jurnalis sekaligus editor bagi tim Spotlight.
Setelah mendapat tugas untuk menginvestigasi kasus John Geoghan, masing-masing anggota tim Spotlight melakukan jobdesk-nya masing-masing. Michael Rezendes kemudian menemui Mitchell Garabedian seorang pengacara yang menangani aduan korban pelecehan John Geoghan.
Dalam tugas jurnalisnya, Michael menemui banyak rintangan untuk mewawancarai Mitchell Garabedian dan kliennnya. Dalam tugasnya, tim Spotlight juga harus rutin menyampaikan perkembangan investigasi mereka kepada editor Ben Bradlee Jr. yang diperankan oleh John Slattery.
Pekerjaan tim Spotlight mendapat titik terang setelah mewawancarai Phil Saviano, ketua kelompok korban pelecehan oleh pastur. Lewat keterangan Phil yang digali Sacha Pfeiffer, diperkirakan ada 13 pastur di Boston yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Namun ternyata dugaan ini kurang tepat. Berdasarkan keterangan sumber kedua mereka, Richard Sipe, seorang psikoterapis yang menangani rehabilitasi pastur pedofilia, menyatakan bahwa berdasarkan penelitiannya, diduga ada 6% dari total pastur di Boston yang terlibat kasus pelecehan seksual.
Tim Spotlight pun memperluas investigasi mereka, dari keterangan korban hingga mencari daftar nama pastur yang diduga terlibat. Tim Spotlight bahkan harus lembur setiap malamnya untuk mengecek daftar nama pastur yang bertugas di Boston dari tahun ke tahun. Akhirnya mereka mendapat data daftar pastur yang diduga melakukan pelecehan seksual hingga 87 nama, tepat seperti yang disampaikan Richard Sipe.
Kendala bagi tim Spotlight muncul ketika terjadi tragedi 9/11. Ketika itu semua media pemberitaan fokus untuk mengabarkan tragedi naas itu. Investigasi pun sempat tersendat dan tanggal rilis berita kasus pelecehan yang mereka investigasi ditunda hingga pertengahan awal Januari 2002.