Lazio. Apa yang terpintas dari pembaca ketika mendengar salah satu peserta Liga Italia tersebut? Pasti para penikmat bola dunia lebih mengenal saudara mudanya, AS Roma sebagai tim asal ibu kota Italia ketimbang Lazio.
Ya, memang wajar saja kalau AS Roma lebih dikenal. AS Roma memang memiliki beberapa nama ikonik dan penghuni tim nasional di squadnya daripada Lazio. Sebut saja Francesco Totti dan Daniele De Rossi, siapa yang tak kenal mereka?
Perjalanan Lazio sebagai klub memang cukup berliku. Sebagai info, secara historis, Lazio merupakan klub tertua di kota Roma yang berlaga di kasta tertinggi (Serie A). Lazio yang memilki nama lengkap Societ Sportiva Lazio (Lazio Sport Club) berdiri di tahun 1900.
Ketika rezim fasis berkuasa di Italia, klub-klub asal kota Roma digabung menjadi satu, tetapi Lazio enggan bergabung. Klub gabungan itulah yang menghasilkan AS Roma.
Tahun 90an, Prestasi Terbaik Lazio
Dibanding Lazio, nama AS Roma lebih dulu dikenal berkat prestasinya. Roma menuai banyak prestasi di periode 60-an hingga 80-an. Pesona AS Roma pun lebih mentereng dibanding Lazio. Tapi Lazio membuat perubahan di akhir 90-an dimana bisa dibilang periode tersebut adalah periode tersukses klub.
Awal kesuksesan Lazio adalah ketika mereka berhasil memperoleh gelar Coppa Italia kedua dalam sejarah klub di musim 1997/1998. Di tahun yang sama Lazio juga berhasil memperoleh gelar Supercoppa Italia setelah mengalahkan Juventus.
Tahun 1998 juga menjadi awal kesuksesan Lazio di kancah eropa dengan mencapai final Piala UEFA sebelum dikandaskan Internazionale.
Lazio mendapat atensi dunia ketika meraih trofi piala winners dan piala super eropa di tahun 1999. Kala itu pasukan Lazio yang dikepalai Sven-Goran Eriksson berisi pemain senior semacam Roberto Mancini, Pavel Nedved, Sinisa Mihajlovic, dan Diego Simeone yang dipadukan dengan pemain muda seperti sang kapten Alessandro Nesta, Dejan Stankovic, Juan Sebastian Veron, hingga Simone Inzaghi yang kini menjabat sebagai pelatih Lazio.
Kesuksesan Lazio di akhir tahun 90-an tidak lepas dari tangan dingin Sven-Goran Eriksson. Pria asal Swedia tersebut menjabat sebagai pelatih Lazio dari 1997 hingga 2001.
Selama periode kepemimpinannya, Lazio berhasil mendapat 7 gelar bergengsi dengan rincian 2 piala Coppa Italia, 2 piala Supercoppa Italia, 1 gelar Serie A, 1 Piala Winners, dan 1 Piala UEFA Super Cup. Hingga sekarang, Eriksson bisa dibilang pelatih tersukses Lazio.