Bulu tangkis selalu menjadi cabang olahraga (cabor) andalan kontingen Indonesia untuk mendulang pundi emas di ajang SEA Games. Begitu juga dengan SEA Games 2019 di Filipina ini. Bulu tangkis diandalkan untuk mencapai target emas Indonesia.
Sayangnya, Indonesia tidak bisa turun ke ajang SEA Games dengan pasukan terkuatnya. Sepanjang tahun 2019 ini, pebulu tangkis paling bersinar datang dari sektor ganda putra. Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra bergantian menguasai sektor ganda putra dunia. Namun, keduanya tidak turun pada ajang SEA Games kali ini.
Memang ganda putra selalu punya banyak amunisi. Itulah mengapa tim pelatih tak ambil pusing dan menaruh harapan pada ganda putra terbaik ketiga Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto. Tapi apa hendak dikata, Fajar/Rian angkat koper lebih cepat dari Filipina.
Fajar/Rian harus gugur di babak perempat final ganda putra cabor bulu tangkis kategori perorangan. Fajar/Rian yang menjadi unggulan pertama kandas dari ganda putra Thailand berperingkat 43 BWF. Sungguh hasil yang disayangkan dari peraih medali perak Asian Games 2018 ini.
Penampilan Fajar/Rian di kategori perorangan ini menjadi klimaks dari penampilannya yang loyo di kategori beregu. Di final beregu putra, Fajar/Rian gagal menyumbang angka setelah kalah dari ganda putra Malaysia. Kekalahan itu juga menjadi klimaks loyonya performa mereka di turnamen BWF.
Selepas memenangi Korea Open di bulan September, performa Fajar.Rian menunjukkan grafik penurunan. Padahal mereka sudah menapaki peringkat 5 BWF dan diwaktu yang sama, The Minions dan The Daddies semakin berprestasi.
Fajar/Rian memang tengah menjadi sorotan. Selepas Asian Games, keduanya semakin banyak fansnya berkat performa dan paras wajahnya. Namun bukannya semakin ganas di lapangan seperti Marcus/Kevin atau Ahsan/Hendra, Fajar/Rian malah inkonsisten. Khusus untuk Fajar Alfian, saya pribadi melihat dia begitu aktif bersosial media bahkan ketika ia masih turun di SEA Games Filipina. Padahal keduanya pernah diperingatkan Herry IP, pelatih ganda putra pelatnas PBSI untuk mengurangi kegiatannya di media sosial.
Kini ganda putra hanya tinggal mengandalkan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf di kategori perorangan. Wahyu/Ade yang menjadi pahlawan kemenangan beregu putra kemarin masih melaju hingga babak semifinal. Di babak semifinal ini mereka sudah ditunggu Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang tampil apik sepanjang SEA Games ini.
Apabila kalah, setidaknya medali perunggu telah dikantongi Wahyu/Ade. Tetapi, hasil seperti itu tentu bukan yang diharapkan. Pasalnya, di 2017 lalu, ganda putra gagal meraih emas dan memutus rantai tradisi emas ganda putra di SEA Games. Sejak 2005 hingga 2015, ganda putra selalu meraih emas. Semoga saja lewat Wahyu/Ade, emas bisa kembali diraih, aamiin.
Tanpa Jojo dan Ginting, Tunggal Putra Sudah Habis
Berbeda dengan ganda putra, sektor tunggal putra Indonesia di cabor bulu tangkis kategori perorangan telah habis. Titik, tak ada koma. Firman Abdul Kholik dan Shesar Hiren Rhustavito yang turun di kategori perorangan gagal melaju ke babak semifinal.