Lihat ke Halaman Asli

Irfan Nurdiansyah

MAHASISWA UNIVERSITAS PAMULANG

Tari Mantra, Upaya Melestarikan Permainan Tradisional di Era Modernisasi Zaman

Diperbarui: 11 Februari 2022   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)/dokpri

Leuwibatu (05/02/2022), Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh mahasiswa Fakultas Sastra Program Studi Sastra Indonesia UNIVERSITAS PAMULANG. Pada  Kegiatan PKM ini bertema TARI MANTRA (Taman Pelestarian Permainan Tradisional) Upaya melestarikan Permainan Tradisional Di era Modernisasi zaman.

Adapun tim PKM yang melaksanakan kegiatan ini di ketuai oleh Irfan Nurdiansyah (Sastra Indonesia), Ella Nurrahmah (Sastra Indonesia), Nia Amelia (Sastra Indonesia), Martiline Gulo (Sastra Indonesia), Abim (Sastra Indonesia). Mahasiswa-mahasiswi ini dibimbing oleh Ibu Dede Fatinova S.Hum.,Hum.

PKM merupakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang kami selesaikan guna untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian tugas. Irfan Nurdiansyah selaku ketua PKM mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk berbagi ilmu,mengedukasi,dan bertujuan melestarikan permainan tradisional kepada siswa di MI Mathla'ul Anwar Citeras. 

Sasaran program Pengabdian Kepada Masyarakat ini yang akan dituju adalah peserta didik di MI Mathla'ul Anwar Citeras yang berlokasi di Desa Leuwibatu,kec Rumpin, kab Bogor, Provinsi Jawa Barat. 

Kegiatan ini di latarbelakangi dengan tujuan melestarikan budaya sastra yang hampir punah di kalangan masyarakat. Mengingat arus era globalisasi yang tidak terbendung, di era yang modern ini anak-anak lebih sering memainkan gadget di bandingkan bermain permainan tradisional sehingga sastra lama ini kurang peminatnya karena kalah dengan persaingan teknologi di zaman yang sangat modern ini. 

Teknologi yang super canggih mampu merajalela banyak orang sampai pada anak kecil pun terpikat dengan yang nama nya gadget. Sehingga tanpa kita sadari pada era ini sewaktu waktu bisa saja membawa anak kesuatu hal negative karena kurang nya pengawasan orang tua terhadap anak dalam bermain gadget. 

Oleh karena itu, kami mengadakan kegiatan sosial di MI Mathla'ul Anwar Citeras sebagai bentuk kepedulian guna menjaga kelestarian budaya satra khususnya dibidang sastra lama. Kami ingin sekali melihat anak-anak tertawa gembira dan merasa seru dalam bermain permainan tradisional yang berupa permainan Congklak,Klereng,bola bekel dan masih banyak lagi yang lain nya. Dimana pada itu kami semua bermain permainan tradisional bersama sama dengan siswa siswi MI Mathla'ul Anwar Citeras.

Permainan tradisonal ini sesungguhnya memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental. Kita dapat mengembangkan kecerdasan intelektual anak dengan menggunakan permainan congklak,kelereng, dan bola bekel. 

Permainan ini dapat melatih otak kiri anak dan melatih anak dalam penggunaan strategi dalam permainan tersebut.Selain itu kreatifitas anak juga dapat dikembangkan melalui permainan tradisional lainnya. 

Hasil penelitian Kurniati (2011:13) menunjukan bahwa permainan anak tradisional dapat menstimulasi anak dalam mengembangkan kerja sama, membantu anak menyesuaikan diri, serta saling berinteraksi secara positif. Permainan tradisonal sangat dapat memberikan dampak yang baik dalam membantu mengembangkan keterampilan social serta mengembangkan bakat pada anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline