Lihat ke Halaman Asli

Pemerintah Lebih Suka Membuat Jalan yang Berkelok-kelok daripada Membuat Jalur Kereta

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruwet. Satu kata yang saya gambarkan ketika melihat kemacetan jalan Jakarta di jam-jam padatnya. Slogan “Serahkan pada ahlinya” salah satu kandidat cagub diwaktu lalu nampaknya menjadi angin lalu. Nyatanya Jakarta tetap saja MACET.

Sebagai Provinsi Paling “Wah” di Indonesia Harusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Memahami betul mengenai sumber masalah kemacetan di Jakarta. Pemerintah Saat ini lebih Suka membangun JALANAN yang berliku-liku dan bertumpuk tumpuk tinggi (Fly over) dibandingkan membangun REL-REL kereta api yang menurut saya simple. Bayangkan jika kendaraan sudah tidak tertampung lagi dijalan akibat terus bertambahnya voulume kendaraan tiap tahun? Jakarta akan mengalami kemacetan total. Kesuksesan Transjakarta sebagai MASS transport harusnya menjadi pecutan pemprov untuk membuat mass transport lain. Dalam hal ini KERETA.

KERETA. Ya kereta, mengapa? Bayangkan jika Pelayanan kereta baik, REL KERETA DIMANA MANA, stasiun kereta dimana2. Akses akan semakin mudah, tak hanya manusia yang aksesnya mudah. Suplai barang transport barang menjadi simple. Karna kereta mampu menmpung lebih banyak. Dengan energy listrik pula, yang dapat diartikan jika sumber listrik didapat bukan dari minyak bumi makan akan sangat mengurangi penggunaan bahan bakar fossil.

Salah satu Suksesor perkereta-apian yang patut ditiru adalah Jepang. Indonesia dan Jepang memiliki letak geografis yang kurang lebih sama. Bentuk geografisnya pun hamper sama. Mengapa tidak bisa lebih baik atau sekedar mengambil yang baik????

Dalam beberapa tahun kedepan apakah Jakarta masih layak sebagai pusat pemerintahan dan pusat bisnis??????

Teknik industri, Mercu Buana site :

http://teknikindustri.mercubuana.ac.id/

http://industri17irfan.blog.mercubuana.ac.id/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline