Lihat ke Halaman Asli

Irfan n Naufal

Menjadi seorang ilmuwan, witing Mulyo dalaran wani rekoso

Perubahan Perilaku Sosial dari Masyarakat Produktif Menjadi Masyarakat Konsumtif

Diperbarui: 4 Mei 2020   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masuknya modernisasi kedalam kehidupan manusia sangat berpengaruh dalam kehidupannya, mulai dari pola perilaku, gaya bahasa, dan kegiatan-kegiatan dalam lingkungan sosialnya. Ini menjadaikan kehidupan manusia pada saat ini mengalami kemunduran dalam aspek produktifitas dalam melakukan sesuatu. pada saat ini kehidupan manusia sangat cenderung ke arah konsumtif.

Hal ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal dalam diri mereka sendiri, faktor eksternal sendiri di pengaruhi oleh dorongan-dorongan dari luar seperti faktor lingkungan sosial yang membuat seseorang melakukan hal tersebut, sedangkan faktor internal merupakan yang dipengaruhi oleh keinginan atas keputusan di dalam diri sendriri dalam melakukan suatu hal.

Pada saat ini masuknya modernisasi membuat sebagian orang justru rasa empatinya berkurang dan kepedulian terhadap lingkungan sosialnya, masyarakat modern cenderung lebih mementingkan keputusan-keputusan yang ada didalam hidupnya sendiri dan lebih mementingkan egonya sendriri sehingga rasa solidaritas sosial mulai tergerus dan akan hilang dimakan waktu. 

Salah satu penyebab hilangnya rasa empati dan solidaritas sosial adalah masayarakat modern cenderung terpaku pada hal-hal yang bersifat meterial seperti menginginkan tempat tinggal yang mewah, kendaraan yang mewah yang mana hal ini membuat kehidupan masyarakat seolah-olah diperbudak oleh hal-hal yang bersifat material.

Tidak ada yang membedakan antara masyarakat desa dan kota. Masyarakat desapun juga mulai terbawa arus dalam kehidupan moderenisasi ini, sangat jarang sekali anak muda pada saat ini  yang mulai mengikuti jejak dari profesi orang tuanya seperti nelayan, petani, atau peternak. Hal ini dikarenakan profesi tersebut di anggap tidak modern dan di anggap kuno. 

Padahal negara kita sendiri sangat membutuhkan bahan pangan untuk memnuhi kebutuhan di dalam masyarakat. Lahan pertanian pada saat ini semkin tahun semakin berkurang dan sempit, para petani semakin lama semakin berkurang karena tidak ada yang mewarisi atas profesi tersebut, hal ini lah yang membuat bahan pokok di indonesia semakin mahal dan membuat pemerintah indonesia mau tidak mau suka tidak suka harus mengambil bahan pangan dari luar negri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline