Lihat ke Halaman Asli

Irfan Mustofa

Always only

Penyuluhan 3M serta Pendampingan Warga Desa Wonomlati untuk Pemberian Abate pada Tempat Penampungan Air

Diperbarui: 13 Januari 2023   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang marak terjadi di tengah-tengah masyarakat, terutama di musim hujan seperti yang terjadi mulai bulan Agustus hingga awal tahun 2023 ini yang mengakibatkan di beberapa daerah tergenang banjir dan membawah sampah tersebar dimana-mana, sehingga menyebabkan penyebaran Jentik semakin banyak dan menjadi sasaran  populasi nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit menular, seperti demam berdarah dengue. 

Mahasiswa Universitas PGRI Adibuana Surabaya melakukan penghimbauan kepada masyarakan guna melakukan kegiatan pemberantasan jentik di setiap rumah warga desa Wonomlati dengan cara mensurvei rumah yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan jentik dan melakukan pemberantasan jentik menggunakan Abate. 

Hal ini dilakukan agar adanya kewaspadaan masyarakat Desa Wonomlati terhadap penyebab munculnya jentik. Pasalnya nyamuk ini dapat berkembang biak di tempat-tempat yang menampung air hujan. Bisa juga bak penampungan air di rumah kita dijadikan tempat berkembang biak nyamuk penyebab DBD karena kebersihannya.

Nyamuk demam berdarah adalah nyamuk Aedes Aegepty, yang  banyak menyerang di pagi hari. Secara sekilas memang tak ada bedanya dengan nyamuk biasa, namun belang hitam di tubuhnya menjadi ciri yang mencolok. Nyamuk ini menyerang hanya di pagi hari. Kelenjar air liur Aedes akan menjadi terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ketubuh orang lain. Setelah  3-14 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit secara mendadak, yang ditandai dengan demam, pusing, myalgia (nyeri otot), hilangnya nafsu makan.

Pencegahan penyakit DBD melalui lingkungan antara lain dengan Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, dan perbaikan desain rumah. Pengendalian secara biologi dilakukan dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri pembunuh larva. Sementara itu, pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan fogging dan memberikan bubuk untuk jentik yaitu abate pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air, vas bunga, dan kolam.

Jangan lupa untuk selalu lakukan  3M (Menutup, Menguras, Mengubur),  apabila kita sudah terbiasa menutup tempat penampungan air di rumah setidaknya kita sudah melakukan pencegahan awal, maka jangan lupa untuk sering membersihkan wadah-wadah yang berisi air hujan ataupun bak mnadi, apabila terdapat jentik nyamuk maka segeralah untuk mengurasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline