Koto Baru (31/07/21) Meningkatnya kasus COVID-19 di Kabupaten Solok sejalan dengan peningkatan perilaku masyarakat yang enggan mematuhi protokol kesehatan, sebagai salah satu contoh nyata dapat dilihat pada masyarakat di Nagari Koto baru, Kecamatan Kubung.
Banyaknya masyarakat yang enggan memakai masker dan tetap berkurumun merupakan hal yang biasa dilihat disini, walaupun kasus COVID-19 sedang melonjak tajam, masyarakat seakan tidak peduli dan masa bodo terhadap kasus COVID-19 ini. Bahkan lebih parahnya lagi masih banyak masyarakat di Nagari Koto baru yang lebih percaya pada hoax dibandingkan dengan fakta dan data yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh minimnya edukasi yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat di Nagari Koto baru sehingga masyarakat sulit membedakan berita bohong dan fakta yang ada.
Melihat keadaan yang cukup miris ini menimbulkan inisatif mahasiswa KKN Universitas Diponegoro untuk merancang sebuat program edukasi COVID-19 yang dirangkai dalam program “Gerakan Anti COVID-19” kepada masyarakat di Nagari Koto baru. Program ini dilaksanakan secara door to door ke tempat yang biasanya ramai didatangi oleh masyarakat, dalam hal ini kedai dan sekolah menjadi tempat sasaran utama pelaksanaan program ini.
Dalam keberjalanannya mahasiswa KKN akan memberikan edukasi kepada masyarakat dengan bantuan media berupa poster, setelah itu akan dilaksanakan kegiatan tanya jawab untuk meluruskan pandangan masyarakat yang salah mengenai COVID-19 dan terakhir akan dilaksanakan penempelan poster agar masyarakat yang datang ke tempat tersebut dapat membaca dan menambah pengetahuan mengenai COVID-19 serta nantinya juga dilakukan kegiatan bagi-bagi masker gratis kepada masyarakat.
Dalam keberjalanan program, didapat banyaknya masyarakat yang melontarkan pernyataan-pernyataan aneh mengenai kasus COVID-19 ini, seperti kasus COVID-19 hanya tipuan pemerintah, vaksin COVID-19 dapat membunuh manusia, hanya Indonesia yang memakai vaksin COVID-19 dari Cina, vaksin COVID-19 mengandung microchip magnetik yang dapat membocorkan data dan mengontrol manusia dan masih banyak lagi, informasi-informasi hoax ini kebanyakan didapat dari grub whatsApp, akan tetapi kurangnya disini adalah masyarakat yang tidak memfilter informasi tersebut dan langsung menelannya mentah mentah, setelah itu langsung disebarkan kepada teman lainya tanpa tahu kebenaran dibalik informasi yang dibagikan, memang terdengar miris tapi hal seperti ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Nagari Koto baru saja, bahkan di kota kota besar diketahui masih banyak hoax yang beredar sampai sekarang ini.
Program “Gerakan Anti COVID-19” mendapat cukup banyak respon positif baik itu dari masyarakat ataupun dari pihak Wali Nagari Koto baru, harapannya dengan dilaksanakan program ini masyarakat di Nagari Koto Baru lebih teredukasi, tidak mudah tergiring oleh berita hoax dan dapat memfilter informasi yang ada serta mencari kebenaran informasi tersebut terlebih dahulu.
Nama Penulis : Suci Tria Handayani