Klaten, Minat masyarakat berbelanja online meningkat belakangan ini. Kenaikan yang sangat signifikan juga disebabkan karena Pandemi COVID-19 tahun lalu. Sebagaimana diketahui, Sejak virus corona (COVID-19) merebak dan meluas hampir ke seluruh penjuru dunia, aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Kenyataan tersebut telah mampu merubah pola kebiasaan masyarakat dalam berbelanja untuk memenuhi aneka kebutuhan.
Naiknya animo berbelanja online tersebut disambut oleh pelaku UMKM. Salah satunya dilakukan oleh Pepenk, pembuat Tahu Rasa warga Dukuh Dengok Kkulon, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten.
Lelaki dengan nama asli Kartopo ini membuat olahan tahu dengan berbagai rasa memanfaatkan bahan baku kedelai impor. Ia memastikan, tahu yang dibuat sama sekali tidak menggunakan pengawet dan zat pemutih.
"Dan apabila dibuat dengan kedelai lokal kurang maksimal, karena tahu kurang padat," kata suami Etik Herawati,.SE ini saat ditemui beberapa waktu lalu.
Agar meningkatkan hasil produksi Mas Pepenk juga membuat strategi meningkatkan kualitas sumber daya manusia dilaksanakan melalui beberapa langkah strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM sebagai berikut:
1. Peningkatan kapasitas SDM UMKM di Pabrik Tahu Mas Pepenk melalui pelatihan dan pendampingan yang melibatkan stakeholder yaitu Pemda, pengusaha dan akademisi untuk meningkatkan daya saing UMKM.
2. Meningkatkan jiwa entrepreneurship dengan usaha yang profitable dan sustainable. Penguatan UMKM difokuskan pada peningkatan kinerja dan daya saing UMKM sebagai pencapaian sasaran kinerja melalui program, kegiatan dan output harus dilaksanakan melalui keterpaduan dan kerjasama dalam proses perencanaan, pelaksanaan, data dan informasi.
3. Pelaksanaan program juga bersifat inklusif yang memperhatikan akses dan kesempatan yang sama antar UMKM. Pelaksanaan program dan kegiatan didukung kemitraan dan kerjasama strategis dengan kerjasama bilateral dan multilateral yang didasarkan pada prinsip simbiosis mutualisme.
Pepenk memproduksi empat varian rasa, diantaranya rasa original, gurih, keju dan pedas. Dalam pemasaran tahu PE dikemas dalam dua jenis kemasan. Untuk kemasan plastik dengan rasa original isi 6 tahu harganya Rp3.500, rasa gurih/bawang Rp 4.500 dan untuk rasa keju dan rasa pedas Rp5.000 Selanjutnya, lanjut Pepenk, untuk tahu kemasan box si 12 rasa original harganya Rp9.000, rasa gurih bawang Rp11.000 dan rasa keju dan rasa pedas Rp13.000.
“Kami pasarkan untuk sementara ini di sekitar Prambanan. Kami mendapat dukungan promosi oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Klaten,” terang Pepenk.