Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Irfan Fauzi

Jurnalis dan Aktivis Pajak

Suratmu, Kesibukan dari Tanah Pahlawan

Diperbarui: 26 Juni 2019   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

 

Ku  tulis surat ini dari Tanah Pahlawan,Untuk mu, yang tengah belajar memahami diri sendiri perihal kesepianSelamat menikmati, keajaiban Tuhan sepanjang hari

Bagaimana keadaannya kamu disana ?
Apakah iklimnya sama dengan daerah ibukota dan pinggirannya ?
Apakah dingin dan panasnya masih dirasakan serupa dengan ibukota dan pinggirannya ?
Bisakah kau deskripsikannya padaku disini ?
Ajaklah aku bermain , berlari, menikmati alam yang kau cintai itu. Mungkin suatu saat nanti, (mungkin)

Masihkah  kau ingin berbagi cerita padaku ?. Bagiku, kau separuh idealisku yang kuat pendiriannya. Aku pun percaya kau bisa melampaui dirimu sendiri meski awalnya butuh hal hal yang harus kau hadapi. Tetapi, inilah hidup. Selalu punya tetapi

Kau bercerita  dan aku mendengarkan. Aku bercerita dan kau memahami. Begitu kita menerjemahkan hari.
Pulang malam hingga pagi datang
Hujan tak malu menghampiri untuk bersaksi melihat kita
Sudahlah memang seperti seharusnya biarkan waktu berlayar di selip buku kehidupan manusia Biarkan dia menelusuri petualangan tinta manusia baik suka maupun lara

Aku merindukan dimana kita memakai almamater biru dan seragam hijau kelembagaan
Terkadang membicarakan tugas kuliah yang bertamu mengisi potensi sebagai mahasiswa
Tak hanya itu, kewajiban sebagai pers kampus selalu mewarnai hari hari di sela waktu
Kesibukan dan rutinitas membuat kita semakin dekat, sepaham, dan akrab meski harus berdebat

Aku merindukan ketika kau mengenakan kemeja ungumu
Bisakah kau pakai untuk sekali lagi. ?
Meski hal itu sulit

Pertama melihat kau mengenakannya, saat itu mata kuliah Bahasa Indonesia
Hari itu kau tampak beda
Rambut lurusmu terurai rapi, kacamata hitam menjaga jarak kedua retinamu yang indah
Telaga bening airmatamu tersapu oleh salinan hormon bahagia yang kau tumpahkan di segala aktifitasmu
Seakan seluruh objek disana berlomba merayu dan berebut untuk bersimbah harap di depanmu  metafora ini seperti denotasi yang terlihat
Begitu aku mengungkapkannya pada rasa

Ttd, Muhammad  Irfan Fauzi

26.06.2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline