Raganya tergabung atas sel-sel Merah Putih kemudian melebur suatu kesatuan
Meski bekunya pagi dan gersangnya siang
Tak layak untuk mereka berkeluh kesah lantas menyerah
Meski keringat di sekujur tubuh hingga di penghujung lelah
Tak berarti mereka berhenti, sebab mereka bermental pejuang
Ada yang mengatakan waktu serupa sebilah pedang
Merobek kulit yang tersebar pada pori dan tulang
Tapi bagi mereka sedetik saja adalah secercah cahaya
Berpondasi keberanian untuk bergegas mengambil asa
Ada yang bicara bahwa dunia tak lagi menghadirkan tawa
Biaskan mimpi yang terbangun sepenuh jiwa
Namun bagi mereka dunia seperti media menemukan makna
Melihat cara-cara terbaik Tuhan menuliskan cerita
Ada yang menganggap persahabatan sebatas perjanjian
Terkadang memihak hingga berujung berkecamuknya sebuah perang
Hanya saja tidak berlaku bagi mereka yang menjunjung Ikatan
Bahwa persahabatan adalah pintu tujuan dari hakikat kemanusiaan
Tentang mereka, Serdadu Almamater Hitam Ekonomika . . . .
Muhammad Irfan Fauzi
07 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H