Hai, baru-baru ini publik dikejutkan dengan berita-berita yang beredar atas kasus pelecehan seksual, yang di arahkan ke youtuber dan penyiar radio Gofar hilman saat ini tengah tersandung kasus pelecehan seksual ,tapi kali ini kita tidak membahas kasus dari gofar hilman atas kasus yang menjerat nya,
melainkan saya akan membahas apa saja dampak yang terjadi dari kasus pelecehan seksual, kasus pelecehan seksual dan kekerasan seksual, terutama terjadi pada kaum wanita,
memang sangat layak untuk mendapatkan perhatian yang sangat khusus. Komnas Perempuan menemukan bahwa setiap hari nya setidaknya 33 wanita di Indonesia menjadi korban pelecehan seksual. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Wah komnas perempuan harus cepat bergerak nih, untuk mengatasi kasus khususnya kasus dari kekerasan seksual.
Bicara atas kekerasan seksual ada dampak yang terjadi terhadap korban. Dan ini yang akan dirasakan terhadap korban, karna kasus pelecehan seksual!
1. Disosiasi
Dalam istilah yang paling Sederhananya disosiasi ialah pelepasan dari realitas. Disosiasi adalah salah satu dari banyak mekanisme pertahanan yang digunakan otak untuk mengatasi trauma atau kecemasan kekerasan seksual. Banyak pakar percaya bahwa disosiasi ada pada sebuah spektrum. Di salah satu ujung spektrum, disosiasi dikaitkan dengan pengalaman melamun. Di ujung bersebrangan, disosiasi kompleks dan kronis dapat membuat penderitanya sulit berfungsi dalam dunia nyata, untuk melakukan sesuatu.
2. Stres
Hal pertama yang pasti akan dirasakan oleh korban pelecehan seksual ini adalah stres. Mereka akan merasa malu atau bahkan merasa jijik. Di satu sisi yang lain, ada keinginan untuk melaporkan kejadian yang menimpa nya tersebut, tapi di sisi lain, muncul segala macam keraguan dalam hatinya. Entah takut masalah menjadi sangat besar, takut di hujan teman atau lainnya, diancam, atau bahkan direndahkan ini yang membuat korban menjadi timbul keraguan dalam hatinya.
3. Histeris
Kasus kekerasan atau pelecehan seksual dapat ditangani dengan baik, dan tidak akan menimbulkan gangguan pada korban, di butuhkan kerja sama yang baik antara korban pelecehan seksual, keluarga terdekat korban, penegak hukum serta psikolog atau psikiater sangat penting, untuk dapat menenangkan mental korban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H