Lihat ke Halaman Asli

Irfan Rusli

Menjunjung Tinggi Kebhinekaan

Lindungi Keluarga dengan Tidak Mudik

Diperbarui: 21 Mei 2020   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: tirto.id

Jangan mudik dulu. Kalimat yang sifat anjuran ini, sangat berat diterima bagi sebagian orang. Terlebih mudik merupakan tradisi rutin kala meyambut hari raya. Hal rumit kala mudik sebisa mungkin mencari cara agar dapat mengatasi. Guna melancarkan aktivitas mudik.

Namun ramadan kali ini hendaknya  mudik menjelang idul ditri tidak dilakukan. Agar memutus rantai penyebaran wabah ini. Dan kegiatan mudik tidak menjadi klaster baru penyebaran virus.

Bebalnya masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan. Hanya membuat penambahan pasien positif. Melakukan mudik saat pandemi ini melanggar anjuran protokol kesehatan kesehatan. Ketika mudik sangat sulit menghindari kerumunan.

Dengan tidak mudik, setidaknya telah berpartisipasi untuk melawan pandemi ini. Menghargai kerja keras, para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan menangani pandemi ini. Selain itu mengapresiasi usaha masyarakat, sedari awal melakukan isolasi mandiri di rumah. Mengerjakan segala aktivitas, dikerjakan hanya di rumah saja. Tidak mudik juga melindungi keluarga serta masyarakat kampung terhindari dari virus ini.

Harusnya kita sadar, memaksakan ego untuk tetap mudik dan mengorbankan orang lain. Merupakan tindakan tidak bijak di situasi yang serba anomali seperti saat ini. #jangan mudik dulu sayangi keluarga terdekat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline