Lihat ke Halaman Asli

Lagu Lebay yang Meracuni Remaja

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai kompasianer muda atau yang masih berjiwa muda, hehe. Akhir-akhir ini banyak sekali lagu-lagu lebay yang bertebaran di negeri tercinta ini. Contohnya lagu dari Rumor, judulnya Butiran Debu. perhatiin deh lirik lagunya. asli ngakak pas denger pertama kali.

Jadi ceritanya pas aku lagi lunch disalah satu restoran mewah nan megah dibilangan Jakarta Pusat (lebay, padahal warung padang) rame-rame nih ama teman-teman sekolah lagi ngerayain lebaran, nah kan biasanya tempat makan padang ada TV-nya pas lagi gue makan itu TVnya lagi nyetel acara lagu-lagu ter-Unyu gitu deh, mereka kasih judul "Top 10 Songs of The Week", nah pas lagi urutan atas gitu ada lagu itu muncul, Coba deh perhatiin bait demi bait, aduh rasanya mules, kebelet, mau ketawa ngakak, mau guling-guling dilantai pokoknya ngerasa kok agak lebay baaaanget yah liriknya,

jujur aja, aku ngerasa kasihan, lihat cowok menyanyikan lagu secengeng ini. Katanya sih dia cowok abis. Menurut aku Abis cowoknya, suaranya bagus, tapi gak lebih bagus dari suara saya, mungkin dia pantas menyanyikan lagu yang lebih hidup, lebih bersemangat, lebih hebat, beberapa motivator sudah mengajarkan agar kita menjauhi mengucapkan kata-kata yang melemahkan, karena pesan dalam kata-kata itu akan masuk juga ke pikiran bawah sadar kita,
maka ujung-ujungnya justru malah melemahkan kita.
bagi yang muslim pun pasti tahu, bahwa kata-kata bisa jadi doa,
kita ngomongnya begitu terus, artinya itu yang kita minta (kalau ada salah tolong koreksi)
aku sendiri lebih suka lagu yang bersemangat, apalagi aku cowok, sorry lah, kalau bermelow hanya gara-gara ditinggal cewek.
Kalau memang harus menyanyikan karena suatu hal, (misal pas pake gitar) aku akan berusaha tidak menghayatinya.
karena sejak aku mulai tahu hal ini, aku akan berusaha berhati-hati mengelola pikiran.
kita sedih atau marah, kan sebenarnya bukan karena peristiwanya, tapi karena pengulangan ingatan buruk di masa lalu.
Karena itu mungkin perlu ada penelitian lanjut tentang kelebay-an anak bangsa. Tetapi coba lihat realitanya. Lebay merupakan fenomena yang sangat lazim, bahkan melebihi popularitas tomcat. Acara-Acara di Televisi saja banyak menampilkan kata tentang Lebay.

coba kita analisa satu persatu:
namaku cinta ketika kita bersama
berbagi rasa untuk selamanya, lah? Penyanyinya kan cowok? Nama kok cinta, tega banget ortunya ngasih nama cinta, Keliatan KW nya.
namaku cinta ketika kita bersama
berbagi rasa sepanjang usia.
trus kalo udah nutup usia berubah nama gitu? Jadi apa? Almarhumah?
tanda-tanda ke-lebay-an makin terdengar dibait berikutnya loh,
hingga tiba saatnya aku pun melihat cintaku yang khianat, cintaku berkhianat
Ouuccchhh sedih banget nih orang, makanya jgn diliatin mulu si khianat-nya.
aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, seberat apa sih badan lo? Jarang puasa nih, diet ga pernah. aku tenggelam dalam lautan luka dalam
dari SD ampe sekarang (kelas XII-IPA) aku belom pernah nemu yang namanya lautan luka, dalam lagi hahahaha
aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang, ini ntah karna emang amnesia atau emang ketebelakangan mental kali yaa, rumah sendiri lupa, makanya pake GPS kek, sekarang smartphone udah murah, hi-tech dikit napa,
and yang paling-paling menggelikan adalah:
aku tanpamu butiran debu
Woalah, lebayyy amat Ya Alloh. You see? lebay kan?
Kenapa aku bilang lebay coba? ya ga tau deh mungkin karna lagu ini ga mewakili perasaan aku saat ini mungkin (sekali lagi, mungkin)
Coba deh kalo setiap kata "mu" dilagu ini kita ganti jadi"Mu"(m-nya gede). aku tanpaMu butiran debu, aku tanpaMu butiran debu

jangan terlalu terlena dengan lagu, karna ga semuanya membangun diri, iman, bahkan karakter kita. Malah kebanyakan justru makin bikin kita galau, cengeng, jatuh, mengeluh atau apalah yang negatif lainnya.

Gimana pendapat kompasianer? Kritikan dan saran sangat dibutuhkan dikolom tanggapan. :)

salam dari padang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline