Nama hacker Bjorka masih ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia. Setelah sederet aksi dugaan kebocoran data yang dilakukannya, kini publik mulai penasaran dengan jati diri Bjorka yang sebenarnya. Bahkan, baru-baru ini, identitas Bjorka dikabarkan telah terkuak. Dikutip dari Kompas.com (15/9/22), akun Instagram @volt_anonym menyebutkan bahwa Bjorka adalah pemuda asal Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon yang bernama M Said Fikriansyah (17). Kendati demikian, pemuda yang berprofesi sebagai video editor itu membantah tuduhan tersebut. "Saya bukan Bjorka, hacker yang saat ini ramai diperbincangkan di mana-mana," ujar M Said (14/9/2022).
Pemerintah kantongi identifikasi Bjorka Di sisi lain, Pemerintah Indonesia mengaku telah mengantongi identitas hacker Bjorka. Namun, mereka belum bisa mengungkapnya ke publik. "Sampai sekarang ini memang gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan," ungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kepada Kompas.com, Rabu (14/9/2022). Tak hanya itu, Mahfud juga mengatakan bahwa pemerintah berhasil mengetahui keberadaan Bjorka melalui alat khusus. "Gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua," tutur Mahfud. Selain itu, Mahfud juga menyampaikan bahwa motif Bjorka yang mengeklaim telah membocorkan sejumlah data itu bukan sesuatu hal yang membahayakan. Sebab, Mahfud menilai, motif aksi hacker Bjorka berupa politik hingga ekonomi. Dia menggunakan istilah "gado-gado" untuk mendeskripsikan motif tindakan tersebut.
Sederet kasus kebocoran data Bjorka Dalam sebulan terakhir, dugaan kebocoran data oleh Bjorka telah terjadi beberapa kali. Terbaru, hacker itu mengeklaim telah memiliki surat dan dokumen yang ditujukan ke Presiden Republik Indonesia yang didalamnya juga memuat soal koleksi surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN). Berikut rentetan aksi kebocoran data hacker Bjorka:
1. Doxing pejabat publik Jajaran menteri
Tidak lolos dari ulah penyebaran data (doxing) Bjorka. Data jajaran menteri yang disebarkan ke grup Telegram itu meliputi nama lengkap, nomor KTP, nomor KK, nama orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat pendidikan, dan sebagainya. Jajaran menteri yang menjadi sasaran doxing Bjorka, di antaranya: Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
2. Kebocoran data KPU
Jauh sebelum doxing yang dilakukannya, Bjorka menyebarkan data warga Indonesia yang diklaim berasal dari Komisi Pemilihan Umum (6/9/2022). Adapun data yang tersebar meliputi nama lengkap warga, nomor KTP, nomor KK, alamat, nomor TPS (Tempat Pemungutan Suara), tempat dan tanggal lahir warga, usia, jenis kelamin, hingga status penyandang disabilitas.
3. Kebocoran data kartu SIM Berikutnya,
Aksi Bjorka yang tidak kalah menggemparkan publik adalah kebocoran data kartu SIM. Pasalnya, Kominfo sempat menganjurkan masyarakat untuk memasukkan data diri mereka ketika hendak mengaktifkan SIM. Hal itu membuat masyarakat kecewa karena pemerintah justru tidak bisa menjaga keamanan data tersebut. Adapun data yang disebar meliputi nomor KTP, nama operator seluler, nomor telepon, dan tanggal registrasi. Dikutip dari Kompas.com (12/9/2022), selama ini Bjorka membagikan data yang diduga berasal dari sejumlah instansi pemerintah itu melalui Breached Forums. Namun, semua instansi terkait tidak membenarkan informasi data yang diungkap Bjorka. Mulai dari BIN, KPU, hingga Kominfo mengatakan bahwa data yang berada di tangan mereka aman dan tidak mengalami kebocoran.