Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa atau Organisasi Mahasiswa yang Harus Memiliki Sikap Politik?

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

selama 3,5 tahun menjalani kemahasiswaan di ITB, jujur aja, saya masih banyak menemukan mahasiswa yang apatis terhadap sikap politik. ada yang bilang mahasiswa harus netral lah, lebih konsen ke akademik lah, bukan minat lah, dan bahkan yang ekstrim ada yang bilang bahwa berpolitik itu kafir, Masya Allah.

yang saya lihat selama ini secara komprehensif, masih banyak mahasiswa ITB yang belum bisa membedakan sudut pandang diri sendiri dan organisasi mahasiswa di dalam sikap politik. pandangan ini seringkali kabur dan menyebabkan meningkatnya keapatisan mahasiswa untuk memiliki sikap politik. ini yang sangat perlu untuk diluruskan agar tidak kabur dan bias.

perlu juga diluruskan dalam definisi politik itu sendiri. di dalam KBBI dijelaskan seperti ini, politik = (pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (spt tt sistem pemerintahan, dasar pemerintahan) atau cara bertindak (dl menghadapi atau menangani suatu masalah); kebijaksanaan:. sedangkan di dalam kamus oxford, politic = activities aimed at improving someone’s status or increasing power within an organization atau  the activities of governments concerning the political relations between states:. dari dua definisi tersebut saya simpulkan bahwa politik merupakan suatu pandangan, pengetahuan atau tindakan yang berhubungan dengan pemerintahan atau perngalihan kekuasaan di organisasi atau pemerintahan

seorang mahasiswa apakah harus memiliki sikap politik? balik lagi ke definisi yang saya paparkan. seorang mahasiswa perlu berpolitik atau sikap politik. dalam hal ini saya batasi bahwa seorang mahasiswa perlu "ngeh" dengan segala perubahan yang terjadi di dalam suksesi kekuasaan disekitarnya. entah itu organisasi, lembaga, yayasan maupun pemerintahan. dan jika di dalam ITB sendiri mahasiswa perlu memiliki sikap politik setidaknya untuk mengetahui segala hal yang terjadi di jurusan atau dalam hal ini himpunan, kabinet, kongres dan KM-ITB secara keseluruhan. lebih luas lagi seorang mahasiswa tentu sangat dianjurkan untuk berpolitik di dalam masyarakatnya sendiri entah itu menjadi simpatisan parpol, organisasi, lembaga, dll. contohnya mahasiswa boleh untuk ikut partai (misal : PDI) atau organisasi politik non parpol (misal : HTI)

dalam bentuk real nya, seorang mahasiswa setiap harinya juga terlibat dalam aktivitas politik baik itu disadari maupun tidak, diingkari maupun tidak. contoh aktivitas politik sehari-hari : kebijakan rektorat, atau lebih kecil lagi kebijakan KM-ITB, atau lebih kecil lagi kebijakan himpunan atau unit. jadi menurut saya, ungkapan "saya mahasiswa tidak mau terjun ke dunia politik" merupakan pernyataan yang salah. bagaimana dia tidak mau terjun ke dunia politik jika setiap hari mahasiswa terlibat dalam aktivitas politik itu sendiri. batasan dan definisi ini yang banyak sekali disalah artikan.

sedangan untuk organisasi mahasiswa, dalam hal ini adalah KM-ITB juga harus memiliki sikap politik. artinya KM-ITB secara keseluruhan harus mengerti, mengetahui dan ikut dalam pengaturan tata kelola masyarakat, khususnya negara. akan tetapi balik lagi ke asas KM-ITB (konsepsi dan AD-ART KM-ITB) sikap politik yang dimiliki oleh KM-ITB tentunya harus dibarengi dengan sikap independen. lebih jelasnya bahwa KM-ITB harus memiliki sikap dalam mengatur tata kelola negara dengan syarat bahwa sikap KM-ITB harus murni berasal dari internal KM-ITB itu sendiri, bukan dari organisasi luar apalagi partai politik.

berbeda dengan contoh real sikap politik individu setiap mahasiswa, syarat independen dalam sikap politk organisasi (baca : KM-ITB) merupakan syarat yang mutlak. mengapa? karena sebagai suatu organisasi di dalam institusi pendidikan tinggi, KM-ITB wajib menjunjung tinggi idealisme di dalam setiap peryataan sikap. bagaimana idealisme ini dapat dijaga tanpa adanya independensi KM-ITB? independensi ini perlu dijaga pada segala aspek kemahasiswaan, bahkan yang paling remeh sekalipun. karena jika terdapat tendensi KM-ITB dalam mendukung atau menentang salah satu parpol ini akan menjadi fitnah yang sangat besar di masyarkat dan pada akhirnya idealisme KM-ITB sebagai organisasi mahasiswa akan hilang di mata masyarakat luas.

pada akhirnya seperti ini, seorang mahasiswa boleh (bahkan wajib) memiliki sikap politik maupun ikut berpartisipasi dalam organisasi politik, baik itu parpol maupun non-parpol. akan tetapi jika sudah menyangkut nama organisasi mahasiswa, sikap politik yang dimiliki harus dibarengi dengan independensi untuk menghilangkan tendensi serta menjaga idealisme organisasi mahasiswa.

- hanya catatan seorang pelajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline