Lihat ke Halaman Asli

Pemilu, Antara Pembenahan atau Ajang Cari Sensasi

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tanggal 9 april kemarin kita melaksanakan pemilu, tetapi saya merasa heran ketika saya melihat hal-hal yang aneh dalam pemilu kali ini. Mungkin saja bagi orang yang merasakan pemilu periode sebelumnya itu hal yang biasa, tetapi itu hal luar biasa yang saya lihat secara langsung di pemilu kali ini.
Dalam pemilu, semua partai dan calon menginginkan pembenahan Indonesia, tetapi yang perlu diingat progress kinerja dalam melaksanakan pembenahan itu merupakan keunikan yang berbeda dari masing-masing partai/calon wakil rakyat. Ada yang bekerja secara sungguh-sungguh, ada yang kurang peduli/lupa terhadap janji-janjinya, dan ada pula yang bekerja hanya karena ingin diliput media/pamer semata. Padahal dalam hidup ini, kita tidak hidup sendiri, kita hidup bersama, dan kita hidup untuk Tuhan, sekaligus menjadi manusia bermanfaat bagi orang yang ada disekitar kita.

Terkadang dalam hidup ini ada yang menganggap hidup ini hanya takdir/sebuah permainan, dan ada pula yang menganggap hidup ini merupakan titipan Tuhan yang harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Entah kenapa tahun ini saya begitu jeli menjadi mata-mata dalam pengawasan lingkup pemilu calon legislatif, dan melihat bayangan/hipotesis saya yang  merjadi kenyataan, beragam kasus/pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga maupun perseorangan menghiasi pemilu ini, mulai dari penyampaian hak suara yang dipersulit oleh lembaga tertentu, perampokan surat suara, pemalsuan surat suara, kecurangan dalam perhitungan surat suara, memakai money-politics dan lain sebagainya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.

Akan tetapi harapan saya, calon wakil rakyat yang terpilih nanti dapat mewujudkan kontribusinya dalam melaksakan janji-janjinya, membangun dan menghiasi keindahan negeri ini secara gotong-royong.

Usaha saya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan sesuai dengan saya sebutkan diatas, di pemilu capres dan cawapres yang akan diadakan pada 9 juli 2014 nanti saya mengajak masyarakat untuk memilih partai dan calon Presiden dan Wakil Presiden yang jujur, bersih, adil, serta dapat mensejahterakan masyarakat negeri ini.

Kenali calonnya secara mendalam, mari kita pilih dengan hati dan integritas diri kita.
Mari kita wujudkan pembenahan negeri tercinta, hidup rakyat Indonesia!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline