Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Papan Selepas Perahu

Diperbarui: 20 Januari 2025   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perahu Menentang Badai. Sumber Gambar Pixabay.com/Myriams-Fotos

Papan Selepas Perahu

Bergulung ombak digeluti kabut
Gagah berlabuh di penghujung kelam
Berlayar perahu menantang laut
Pantang takut pada tenggelam

Ikan-ikan kecil menjauh
Riang sembunyi dalam teduh
Perahu mendongakkan dagu
"Aku penguasa laut," daulat bertalu-talu

Malam, perahu berguncang
Beriring irama deras hujan
Kilat mencambuk awan
Petir menghentak dinding tiang

Pagi, awan membuka tirai
Membujuk mentari menyalakan obor
Perlahan pelangi melukis langit
Gelap pun mengalah

Perahu terus melayang
Menunggu angin menyapa
Bertahun berkelana lupa arah
Terlena menghitung bintang

Kini lapuk mencopot pasak
Perahu rapuh berserak
Terapung papan-papan
Badai memecut ke daratan

Pada tumpukan kayu-kayu malang
Anak-anak pantai membakar ikan
Di atas bara penyesalan
Perahu usang tak lagi dikenang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline