Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Mimpi di Lampu Merah

Diperbarui: 23 September 2024   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Sumber gambar Pixabay.com/Kalhh

Mimpi di Lampu Merah

(Oleh: Irfan HT)

Kaki-kaki mungil bocah kolong menjejal aspal
Mengeras telapak menahan panas
Angan jatuh dari kepala
Tertumbuk ke bumi

Bertepuk tangan di depan kaca mobil
Mengiring lantunan ringis dari bibir
Pada tuan-tuan bertepuk dada
Di lampu merah

Seorang gadis berseragam sekolah
Keluar dari kaca
Menenteng tas berisi harapan dan cita-cita
Menuang koin bak masukkan celengan
Ke tangan-tangan mungil menganga

Aksara di seragam sekolah genit merayu mata
Bocah kolong tak bisa baca
Nama terpampang di dada
Dianggap status orang kaya

Mobil dan motor berlalu saat lampu merah
Tak tahu kapan mesti berjalan
Bocah kolong berteriak lantang
"Dasar bodoh!"

Jalanan menjelma menjadi guru
Mengajar gratis jurus bertahan hidup
Mencambuk kaki-kaki yang tertidur
Mencubit mata kala berkedip

Bocah kolong kini mahir mencuri
Mencuri hati tuan berpeci di baliho
Di sudut terpampang senyum tiada henti
Berdasi tanpa hati

Entah kapan bocah kolong menamatkan diri
Jalanan enggan melepas dekapan
Mimpi belajar merdeka tersemat dalam diri
Belajar melawan
Belajar menawan
Belajar berkawan
Namun berisik knalpot tak lelah menepuk kesabaran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline