Lihat ke Halaman Asli

Puisi Hantu

Diperbarui: 19 Juni 2024   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber gambar Pixabay.com/moshehar

Puisi Hantu

Puisimu,
Tak berkepala
Namun pesan matanya membeliak
Menatap lamunanku
Rima mengalun indah
Menusuk bola mata yang sembab
Tajam mendengar keluhan
Menembus lara di hati yang perlahan rapuh

Tangannya buntung
Tapi kuku tajam mencakar kenangan suram
Mengoyak puing-puing luka
Lama susah lekang

Kakinya tak menapak tanah
Tapi rentengan bait duduk di sampingku
Membuntuti rasa takut
Menghibur bayang diri penuh berontak

Sendi gemetar bersua larik berwujud asing
Tak seperti aksara biasa kubaca
Dia muncul kala sepiku berselimut gulita
Kan menghilang bila kau menyapa rinduku

Datanglah,
Jangan lepaskan puisi hantumu
Berbisik indah tapi mencengkeram hati
Usah biarkan dia menggandengku
Melayang ke dunia tak nyata tanpamu

(Sumbawa, 19 Juni 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline