Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Nanti di Stoples Saja

Diperbarui: 13 Juni 2024   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi.  Sumber gambar Pixabay.com/Hans

Nanti di Stoples Saja

Jangan buka matamu, Nak
Kau masih di bawah umur
Ada kecoa yang sedang telanjang
melepas seragam
Menari di atas meja bersama telur-telurnya
Memayung tudung saji dengan sayap
Mencicip sekali terus berkali
Sepotong kue
Untuk tamu yang menunggu lama di teras

Tutup matamu, Nak
Hanya manusia dewasa yang boleh
Melihat kotoran perut kecoa
Di meja, kolong, dan rak sepatu
Hanya saja, pura-pura tidak tahu
Malas bersih-bersih
Hidung terbiasa mencium busuk
Bercampur bau penyedap masakan

Tapi buka telingamu
Suara-suara kecoa,
halus merayap di dinding
Tabiat berbisik rencana
Penasaran pada isi kulkas
Tutuplah rapat pintumu dari dalam

Usah kau bunuh kecoa-kecoa itu
Salmonella menjadi musuh baru
Biarkan saja
Ayam-ayam mematuk satu demi satu
Menyambar yang terbang
Mencabik sayap-sayapnya
Mengejar yang berlari sembunyi
Mematahkan tangan dan kaki yang penuh duri

Nanti kau besar
Buatkan saja kandang ayam
Pelihara
Jangan dijual semua
Kecoa yang masih berseragam,
masukkan stoples simpan di lemari
Jauhkan dari ayam
Itu aku

(Sumbawa, 13 Juni 2024)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline