Aku Kartini,
Apa kabar puan-puan?
Masihkah ingatanmu mengaras nisanku?
Dulu, pena dan tinta mengiring nadi cita
Buku mencambuk terjaga dari mimpi
Raga terkungkung tapi akal mencibir pikiran
Tetesan tinta tak kering sebelum dunia mendengar jeritan
Lama bergumul dengan bungkam mulut berbalut tunduk
Namun garis tangan tak seindah tulisan
Bagaimana dengan kau?
Sudah 132 tahun aku wariskan buku
Sudahkah nuranimu membaca?
Kaum kita menjulang di awangan
Kenapa literasi negerimu masih terselit?
Kaumku,
Hidup kalamu tersuguh tanpa gelimang tiada
Baca kurangmu
Tulis sebar guratan pena unggulmu
Agar aku tak disindir oleh kawan-kawan
Jangan sampai habis gelap terbitlah suram
Aku Kartini,
Ingin terbaring tenang dan damai disini