Satu kata untuk novel ini : NEKAT DAN BERANI
Opss bukan satu kata malah dua kata, tapi ini mungkin bisa lebih banyak lagi persepsi setelah baca novel ini sampai habis. Banyak hal yang membuat para pembaca kaget dan tidak terduga akan seterang dan seterbuka ini Tere Liye menyuarakan tentang ketidakadilan dan kebobrokan hukum yang ada di tanah air ini.
Novel Teruslah Bodoh Jangan pintar, merupakan salah satu novel Tere Liye yang paling berani dan paling diluar ekspetasi menurut aku pribadi. Sebagai pecinta garis keras dari karya novel bang Tere Liye, ini adalah novel yang paling senang aku baca karena mewakili sekalai hati dan perasaan kita sebagai orang dan manusia yang hidup dinegeri ini.
Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar, meruoakan karya yang kesekian banyaknya novel yang telah diterbitkan. Karya novel ini, aku yakin dan pecaya akan menjadi salah satu best seller dan ditungguin oleh para penggemarnya termasuk para penggiat literasi.
Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar mengisahkan tentang proses persidangan konsesi, seorang anak muda yang puluhan tahun kedepan akan terjebak dengan kasus hukum yang sangat besar dan butuh pengorbanan serta kekuatan yang hebat untuk bisa menyelesaikan permasalahan dan tragedi dimasa lalu.
Perjuangan Ahmad tidak dilakukan sendiri saja, melainkan dibantu oleh para aktivis-aktivis yang peduli akan lingkungan yang bermasalah karena akibat pertambangan wilayah yang dilarang dan termasuk illegal. Daerah tambang ini membawa sebuah tragedi yang sangat memilukan oleh warga yang ada di wilayah tersebut dengan meninggalnya seorang anak yang mandi dibekas lubang pertambangan liar.
Perjuangan aktivis-aktivis dalam mengungkapkan kebenaran dengan mendatangkan beberapa saksi yang mendukung pembongkaran kebenaran akan kejahatan yang telah dilakukan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab. Semuanya mampu dipatahkan dengan segala macam cara untuk menolak tuduhan yang benar-benar mereka lakukan.
Kisah dalam novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar lebih menjelaskan tentang bagaimana saat hukum dan kekuasaan dipegang oleh serigala-serigala buas berbulu domba. Dimana saat seluruh negeri dikangkangi orang-orang jualan sok sederhana tapui sejatinya serakah.
Pertanyaan ini muncul ataas keresahan yang semakin hari semakin diluar nalar, apakah kita akan tutup mata, tutup mulut dan tutup telingan untuk tidak peduli dengan apa yang sudah terjadi? Atau kita akan mengepalkan tangan ke udara, untuk LAWAN!!!
Tapi permasalahannya, melawan bukan hal mudah untuk dilakukan. Butuh kepintaran dan banyak cara untuk bisa menembusnya. Namun ujung-ujungnya akan kalah dengan para manusia yang berduit dan bisa membayar ini itu untuk bisa menutupi segala perbuatannya, seolah ia menjadi korban dan tidak ada sangkut paut dari masalah tersebut.