Awal mula saya kenal dengan penulis bernama "Akmal Nasery Basral" atau lebih akrab dipanggil dengan sebutan "Uda Akmal", ketika beliau mengeluarkan novel dwilogi yang berjudul "Dilarang Bercanda dengan Kenangan (DBDK)". Saya langsung jatuh hati dengan karya beliau dan selalu menunggu karya-karya terbaru yang selalu dikeluarkannya, seperti buku yang sudah saya pegang dan selesai baca kisahnya dengan judul "Putik Safron Di Sayap Izrail dan Kisah-kisah lain".
"Kumpulan cerita pendekini mengokohkan Akmal Nasery Basral sebagai pengarang yang kuat dengan pemikiran penting dalam sastra kita." Testimoni kutipan Prof. Dr. Budi Darma, Sastrawan
Saya sedikit bercerita awal pertama bisa mendapatkan buku ini dari Republika, saya belakangan ini sering menulis sebuah resensi dari buku-buku yang telah dibaca sampai selesai. Biasanya saya akan menulis di akun blog Kompasiana sebagai platform digital tempat wadah bagiku untuk menulis semua resensi atau review buku yang telah saya siap baca.
Dari hasil resensi yang telah saya buat, banyak hal positif yang saya dapatkan seperti reward buku dari Penerbit yang telah saya bikin resensinya. Salah satunya adalah buku "Putik Safron Di Sayap Izrail dan Kisah-kisah lain" dari Pennerbit Republika. Selain itu saya juga banyak mendapatkan kenalan baru dari merensi buku dengan penulis-penulis hebat yang dimiliki oleh negeri ini.
Ulasan Buku Putik Safron di Sayap Izrail dan Kisah-kisah lain
Buku Putik Safron di Sayap Izrail dan Kisah-kisah lain berisikan tentang beberapa cerita pendek (Cerpen) yang terdiri dari 10 cerita. Surat Abak, Ada Seseorang Di Kepalamu yang Bukan Kamu, Seribu Purnama Penantian, Tarian Kematian, Mahligai Impian, Rasuk Pagebluk, Anjay!, Senja Di Tenjolaya, Sebidang taman yang Tak Pernah kita Punya dan Putik Safron Di Sayap Izrail.
Masing-masing cerita memiliki daya tarik sendiri membuat para pembacanya jatuh cinta dengan semua isi cerita dengan berbagai macam hikmah dan nasehat yang di dapat setelah membaca semua cerita pendek didalam buku ini. Saya memiliki beberapa cerita favorit dalam kumpulan cerpen ini, seperti Surat Abak, Ada Seseorang Di Kepalamu yang Bukan kamu, Anjay!, Senja Di Tenjolaya dan Putik Safron Di Sayap izrail.
Cerita yang lain juga bagus tapi judul yang kusebut diatas memiliki daya tarik tersendiri bagiku untuk menikmati kisahnya yang memiliki Plot Twist yang keren dan luar biasa. Bisa saya bayangkan bagaimana dari beberapa judul diatas dijadikan sebuah cerita yang dikembangkan menjadi sebuah Novel, hal ini selalu dilakukan oleh Uda Akmal dalam setiap karyanya yang dimulai dari sebuah Cerpen yang berlanjut menjadi sebuah Novel.
Kisah-kisah dalam cerita pendek yang Uda Akmal suguhkan juga sangat berbeda dari cerpen-cerpen yang telah banyak saya baca. Buku Putik Safron di Sayap Izrail memiliki kisah yang unik dan bisa membuat para pembacanya berpikir sendiri bagaimana menyikapi sebuah kematian yang semua orang pasti akan menghadapi dan melaluinya kapan pun dan dimanapun kita berada.
"Cinta yang berpihak kepada kemanusiaan, bukan cinta buta nasionalisme yang membuat perang tak pernah selesai di muka bumi." Kutipan kalimat dalam sebuah cerita pendek dengan Judul senja Di Tenjolaya