Lihat ke Halaman Asli

Irfan Fandi

TERVERIFIKASI

Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Film Filosopi Kopi "Aroma Gayo": Ada Kopi Ada Cerita, Tidak Ada Kopi Tidak Ada Cerita

Diperbarui: 7 November 2021   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : IMDb.com/Poster Filosofi Kopi "Aroma Gayo"

"Kopi, seni, khususnya puisi itu adalah kehidupan dari masyarakat Gayo, tradisi Seni Sidong,  artinya puisi yang didendangkan dalam ingingan musik tepok tangan. Kopi ini adalah nafas kehidupan, yang dituang dalam cangkir harapan, kopi juga merupakan nafas cinta diminum penuh geloro dari bibir cakrawala. Ayo teguk kopi kita teguk dunia." 

Fikar W. Eda - Seniman

Filosopi Kopi bermula dari sebuah karya Novel dari Penulis hebat Indonesia yaitu Dewi Dee Lestari, Novel Filosopi Kopi sudah pernah diangkat ke layar lebar pada tahun 2015 dan 2017 dengan judul yang sama Novelnya yaitu Filosofi Kopi 1 & 2. Film ini dibintangi oleh Rio Dewanto dan Chicco Jerikho yang berperan sebagai dua orang sahabat yang memiliki ketertarikan tentang Kopi, mereka yaitu Ben dan Jody, kemudian dari film ini muncul serialnya di Bioskop Online yang di narasikan langsung oleh Rio Dewanto.

Film ini merupakan sebuah documenter tentang "Kopi Gayo", asal muasal tentang Kopi Gayo dijelaskan dengan sangat baik oleh para narasumber dalam film documenter ini. Film ini langsung di pimpin langsung oleh Rio Dewanto dan narasumber seperti Sadikin Gembel, Aman Zakirah, Rahmah Ketiara, Ikrar Aman Kuba, Hendra Maulizar, Cassandra, Sahru Lut Iman, Fikar W. Eda dan Iwan Juni.

Film yang berdurasi hanya 27 menit ini saya menonton dengan antusias rasa ingin tahu tentang sebuah Kopi Gayo, ternyata ada banyak hal yang bisa kita pelajari tentang kekayaan alam kita yang satu ini yang harus kita lestarikan dan selamatkan agar bisa mendunia namanya dan menghasilkan devisa terbesar untuk negeri kita tercinta ini.

Ada 4 hal yang menarik dalam mengenal Kopi Gayo ini yang bisa kita pelajari

  • Berkeadilan Sosial

Kopi Gayo pernah mengisi 80% kebutuhan Starbuck di seluruh dunia, awal mula Kopi gayo ini mdikenal oleh dunia lebih banyak yang tahu dengan nama Kopi Mandailing. Dengan sumber daya manusia yang terbatas di tanah gayo, mereka mengirim hasil kopi mereka ke medan untuk di ekspor ke luar negeri.

Setelah itu dengan berkembangnya teknlogi dan zaman sekarang masayarakat tanah gayo bisa dengan sendirinya melakukan segala transaksi untuk dalam negeri dan luar negeri, dengan demikian ekonomi di wilayah tanah gayo mulai tumbuh dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi kepada masyarakat disana agar bisa lebih hidup dengan baik. 

Dengan memanfaatkan segala kecanggihan didunia digital semoga mereka yang tinggal di tanah gayo bisa memanfaatkan fasilitas itu untuk bisa melanjutkan kehidupan mereka dengan hasil kekayaan alam yang sudah dikenal oleh seluruh dunia tentang Kopi Gayo.

  • Tidak Bias Gender

Dalam film ini saya melihat petani dalam bekerja di kebun kopi ini diisi oleh ibu-ibu untuk memetik buah kopi yang sudah merah dan masak di batang pohonnya. Dengan memanfaatkan sumber daya manusia seperti ibu-ibu berarti hal ini merupakan sudah hal biasa dalam bekerja. 

Kita semua tahu yang bekerja itu dalam sebuah rumah tangga adalah laki-laki, namun dengan berjalannya waktu peran perempuan itu sangat penting dalam sebuah pekerjaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline