Lihat ke Halaman Asli

Irfan Fandi

TERVERIFIKASI

Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Belajar Mengenalkan Sejarah dan Peristiwa tentang G 30S/PKI kepada Generasi Millenial

Diperbarui: 30 September 2021   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Pikiran Rakyat / Ilustrasi Tujuh Pahlawan Revolusi atas peristiwa G 30 S/PKI

Hari ini tepat tanggal 30 September 2021, bertepatan dengan peristiwa sejarah kelam Negeri kita Indonesia yaitu Gerakan 30 September PKI (G 30 S/PKI) 1965. 

Tidak pernah terbayangkan jika negeri kita yang besar ini memiliki sebuah perjalanan sejarah yang teramat memilukan jika kita mengenang kembali peristiwa ini, dimana beberapa petinggi Jendral TNI AD mati syahid dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mereka para Jendral yang menjadi korban adalah : Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jendral Raden Soeprapto, Mayor Jendral Mas Tistodarmo Haryono, Mayor Jendral Siswondo Parman, Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo, Lettu Pierre Andreas Tendean, Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan dan satu lagi adalah salah satu anak Jendral yang bernama Ade Irma Suryani Nasution.

Ade Irma Suryani Nasution merupakan putri bungsu dari Jendral Besar Dr. Abdul Harris Nasution, Ade terbunuh dalam peristiwa ini karena berusaha untuk menyelamatkan ayahnya dari orang-orang yang tidak memiliki hati dan prikemanusiaan yang beradab. Ade kala itu masih berusia 5 tahun dan menjadi pahlawan kecil untuk bangsa ini karena ia berusaha menjadi tameng dalam penculikan ayahnya.

Apa yang terjadi sekarang ?

Kita sebagai penerus generasi bangsa ini harus melanjutkan perjuangan dan pengorbanan mereka dalam mempertahankan kedaulatan  negara ini. 

Pada hari ini kita semua merasakan kembali perjuangan para syahid dan para pahlawan yang hebat ini dalam mempertahankan pendirian mereka untuk bangsa ini. Bagi mereka NKRI adalah harga mati yang harus tetap di perjuangkan sampai generasi berikutnya.

Pengibaran bendera setengah tiang untuk saat ini adalah sebuah penghormatan tertinggi kepada mereka yang telah gugur, mereka melakukan yang terbaik sesuai dengan apa yang telah mereka miliki. 

Apapun yang terjangan dan hambatan hingga mati menjadi sebuah pengorbanan, mereka tetap melakukan itu dengan sepenuh hati  agar negeri dan bangsa ini tidak terpecah oleh pengaruh bangsa lain.

Apakah perjuangan ini masih di ingat oleh generasi saat ini ? mungkin hanya sebagian yang memahami tentang sejarah, karena dulu pernah mempelajarinya dibangku sekolah dari Sekolah Dasar, Menengah Pertama hingga SMU. 

Tapi bagaimana kondisi generasi anak-anak sekarang ? Mereka tidak lagi ada pelajaran sejarah untuk mereka ikuti dan mereka pelajari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline