[caption caption="Ilustrasi penembakan"][/caption]
Bagaimana jika penembakan misterius marak terjadi di Indonesia? Tentunya hal tersebut akan meresahkan kehidupan masyarakat, setiap orang akan khawatir dan takut apabila berpergian keluar rumah. Dalam pekan ini, banyak kasus penembakan misterius terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. 2 kasus diantaranya belum diketahui siapa pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Kasus penembakan misterius pertama dalam pekan ini adalah kejadian penembakan gedung Kementerian ESDM di Jakarta Selatan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB siang. Ruangan yang diduga ditembak adalah ruangan staf Menteri ESDM. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena tengah jam makan siang.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes, M. Iqbal mengatakan bahwa polisi melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku penembakan Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kuningan, Jakarta Selatan. Polisi menduga, penembakan berasal dari jalan layang non-tol yang membentang di atas Jalan Casablanca, Jakarta Selatan. Karena itu, polisi memeriksa rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian. Tentunya kejadian ini semakin menambah catatan merah mengenai penggunaan senajata api ilegal di Indonesia.
Selain itu, kasus penembakan misterius lainnya terjadi di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, warga sekitar wilayah tersebut dikejutkan oleh penembak misterius yang beraksi di siang bolong pada 9 September 2015 kemarin.
Penembak yang diduga menggunakan airsoft gun itu mengarahkan tembakan ke warung milik Jumini yang terletak ruas jalan Siantar-Tanah Jawa, tepatnya di Rintis Tuju, Nagori Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Di warung tersebut duduk tiga orang yaitu seorang pria bermarga Simanjuntak, Viktor Siburian dan seorang lagi yang belum diketahui identitasnya. Ketiganya sedang asyik bercerita sambil menikmati kopi. Tiba-tiba, seorang pria yang mengendarai mobil Corolla berwarna hitam datang dari arah Tanah Jawa menuju Pematangsiantar. Tanpa sebab yang jelas, pria itu dengan membabi buta langsung menembak ke arah warung dan mengenai salah satu sisi dinding warung.
Akibat penembakan itu, beberapa etalase di warung itu pecah. Beruntung tidak ada korban di antara pengunjung warung. Sejumlah warga menduga motif penembakan tersebut berhubungan dengan pilkada yang akan berlangsung Desember 2015. Karena salah satu warga yang sedang berada di warung tersebut adalah mantan pengurus salah satu partai politik yang mendukung salah seorang calon Bupati Simalungun. Kejadian tersebut masih menjadi misteri karena pelaku penembakan belum diketahui.
Berkaca dari kedua kejadian penembakan misterius tersebut, hal ini memperlihatkan bahwa penggunaan senjata api masih belum menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia, banyak orang diindikasikan memiliki kepemilikan senjata api tanpa adanya izin yang resmi dari pihak berwenang. Tentunya apabila hal ini semakinmarak terjadi di beberapa daerah di Indonesia, akan membuat masyarakat Indonesia resah dan khawatir dalam beraktivitas di luar rumah. Dengan adanya kasus penembakan misterius ini, semakin menambah catatan merah mengenai penggunaan senjata api di Indonesia dan pemerintah melalui aparat keamanan wajib bertanggung jawab atas kejadian tersebut, mengingat pemerintah memiliki tugas untuk memberikan jaminan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam beraktivitas.
Kejadian penembakan ini seakan-akan mengingatkan kembali bahwa kasus penembakan misterius ini tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah melalui aparat keamanan saja, tetapi sangat diperlukan peran serta masyarakat dalam meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar, apabila diketahui terdapat pihak yang memiliki senjata api tanpa dibarengi izin pihak berwenang, maka masyarakat berhak untuk melaporkan kejadian tersebut ke aparat keamanan.
Selain itu, apabila masyarakat melihat adanya oknum masyarakat sipil yang memegang senjata dan hendak menembak, masyarakat perlu untuk memfoto pelaku tersebut dengan tetap memperhatikan keamanan diri, jangan sampai niat hendak membantu pihak aparat keamanan malah menjadi korban penembakan. Mari menjaga ketentraman bersama dengan meningkatkan sinergitas antara masyarakat dan pihak keamanan, karena keamanan dan kesejahteraan adalah miliki kiita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H