"Inovasi Kuliner, Mahasiswa KKNT Unhas Gel 112 Mengubah Ampas Kopi Menjadi Brownies Lezat di Desa Batu Belerang.
Desa Batu Belerang, Sinjai Borong - Mahasiswa dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 112 telah berhasil menciptakan inovasi kuliner yang menggabungkan keberlanjutan lingkungan dengan kreativitas kuliner. Mereka berhasil memanfaatkan ampas kopi sebagai pengganti sebagian tepung terigu dalam pembuatan brownies, menghasilkan hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga ramah lingkungan.
Ide ini muncul ketika tim KKNT Unhas, yang terdiri dari 10 mahasiswa lintas jurusan, mengamati banyaknya ampas kopi yang terbuang di pekarangan rumah warga di Desa Batu Belerang. Melihat potensi yang terbuang sia-sia, mereka memutuskan untuk mencari cara kreatif untuk memanfaatkan limbah tersebut.
Andi Zahratul Waisyah, anggota tim KKNT, menjelaskan proses di balik inovasi ini. "Awalnya kami melakukan riset sederhana tentang kandungan nutrisi dalam ampas kopi. Ternyata, ampas kopi masih mengandung protein yang cukup tinggi. Dari situ, kami mulai bereksperimen untuk mengintegrasikannya ke dalam resep brownies," ujarnya.
Setelah melalui percobaan, tim berhasil menemukan formula yang tepat. Mereka mengganti sekitar 30% tepung terigu dengan ampas kopi yang telah dikeringkan. Hasilnya adalah brownies dengan tekstur yang unik, lebih padat, dan memiliki aroma kopi yang khas.
Inovasi ini tidak hanya berhenti pada tahap eksperimen. Tim KKNT Unhas telah mulai melibatkan masyarakat desa dalam pengembangan produk ini. Mereka memperkenalkan brownies ampas kopi kepada kelompok masyarakat desa Batu Belerang.
Kepala Desa Batu Belerang, Pak H Ahmad, melihat potensi ekonomi dari inovasi ini. "Ini bisa menjadi produk khas desa kami. Kami berencana untuk mengembangkannya menjadi UMKM desa, yang bisa meningkatkan pendapatan warga sekaligus mengurangi limbah," tuturnya dengan penuh semangat.
Tim KKNT Unhas tidak berhenti di sini. Mereka kini sedang mengembangkan varian rasa lain dan juga menjajaki kemungkinan penggunaan ampas kopi dalam produk makanan lainnya. Mereka juga berencana untuk membuat panduan lengkap tentang pemanfaatan ampas kopi dalam kuliner yang akan dibagikan ke masyarakat desa.