A.Tiba di madinah
Hari Ke 1
Kamis 16/6/2022
Pukul 00.30 Waktu Madinah, pesawat Saudian Air yang membawa jamaah haji kloter 17 JKS mendarat dengan selamat di Bandara Madinah. Sesuai arahan pramugari, kami antri menuju pintu keluar lalu menuruni tangga pesawat yang cukup curam. Istriku lebih dulu turun sambil menenteng dua tas alkes kami. Aku menguntit di belakangnya dengan kedua tangan membawa dua koper kabin.
"whuss" Udara panas Madinah lansung menyergap begitu aku keluar dan mulai menuruni anak tangga pesawat. Meski tak memakai jaket, Aku tak merasakan hawa dingin dini hari seperti saat aku di Cirebon.
Para petugas berseragam mangarahkan kami untuk naik bis shuttle yang bodinya mirip Bus Way di jakarta. Namun sebelum naik bus yang terparkir tak jauh dari tangga pesawat beberapa jemaah menyempatkan berselfi terlebih dahulu. Begitupun dengan istriku dan teman temannya yang asyik berfoto ria dengan pesawat sebagai backgroundnya.
Aku memilih langsung naik bus lalu menaruh koper kabin di kursi belakang. Hanya ada sedikit kursi di kabin bus.
Sebagai jamaah yang masih muda, akupun memilih untuk berdiri dan mempersilahkan jamaah yang lebih sepuh untuk duduk. Setelah memuat hampir 80 an jemaah, petugas menutup pintu lalu buspun bergerak menjauh dari pesawat. Tak lama kemudian, sekitar tiga atau lima menitan, bus melaju lebih pelan lalu berhenti dan kami dipersilahkan turun.
Kali ini kami diarahkan memasuki sebuah ruang gedung yang masih berada di kawasan bandara. kami disambut oleh para petugas arab saudi yang memberi kami cindera mata berupa air zam zam, bunga, payung dan juga ucapan selamat datang.
Selanjutnya kami diminta untuk menaruh tas bawaan: tas alkes, paspor, dan koper kabin di conveyor belt yang kemudian sedikit demi sedikit mengerek tas kami untuk diperiksa secara elektronik. Sementara barang bawaan dipindai oleh alat elektronik, aku antri untuk diperiksa dengan metal detektor oleh petugas. Alhamdulillah aman. aku dapatkan kembali tas alkes, tas paspor dan koper kabin kami. Lalu aku menunggu istriku sebentar agar kami keluar gedung bersama. Di luar gedung kami langsung disambut senyum lebar petugas haji indonesia yang bertugas. Dengan ramah mereka membantu membawakan koper kami ke bus pengangkut menuju hotel.
Awalnya Aku masuk bus 1 tapi harus berdiri karena sudah penuh. Sopir bus beserta keneknya tidak mengizinkan ada penumpang berdiri. Maka akupun turun lagi untuk naik bus ke 2. Alhamdulillah, tanpa harus berebutan, aku dan istri dapat tempat duduk di bus 2. tiap bus berisi 50 kursi penumpang dengan snack sudah disiapkan di tiap tiap kursinya.
Snack yg sudah disediakan kami buka. ternyata isinya dua box. Box pertama isinya dua botol air minum; juz warna hijau dan air mineral. Sedangkan box kedua berisi roti dan kurma. meski kelihatan lezat, sepertinya tdk ada jamaah yg membuka snak tsb. Kebanyakan dari kami diam dengan pikirannya masing- masing.
Saat bis mula bergerak istriku berujar pelan,
" alhamdulillah ya yah, akhirnya kita sampai madinah".
"iya bund, alhamdulillah..." balasku singkat sambil mengamaati pemandangan jalanan madinah dini hari.
" jalanan mulus, gedung gedung berbentuk kotak, siluet gunung gunung batu, dan sedikit pepohonan..." batinku tanpa suara.
semakin lama lampu lampu terlihat semakin semarak dan ramai.
" para jamaah, alhamdulillah kita sudah sampai di tanah suci, tanah nabi. Sebentar lagi kita sampai hotel. itu adalah menara masjid nabawi" seru Kyai Saerozi menerangkan.
Sambil melihat lampu menara masjid nabawi yang ditunjuk pak kyai, aku terus mengamati jalanan di sekitar. " inikah jannatul baqi?" tanyaku dalam hati saat bis melewai pagar keliling yang luas tanpa gedung.