Lihat ke Halaman Asli

IRFAN ARDYANSAH

Universitas Nusa Putra

Meningkatkan Efektivitas Organisasi Melalui Pemahaman Perilaku Manusia

Diperbarui: 21 Januari 2025   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ORGANISASI MELALUI PEMAHAMAN PERILAKU MANUSIA


Irfan Ardyansah,  Louis Samudra, Suryani Julia Ningsih,M Farhan Nazar Rifai

Universitas Nusa Putra

Perilaku organisasi (Organizational Behavior, OB) berfokus pada pemahaman tentang bagaimana individu dan kelompok berinteraksi dalam organisasi. Menurut Robbins dan Judge, OB meneliti dampak orang, kelompok, dan struktur organisasi terhadap perilaku untuk meningkatkan efektivitas (Robbins & Judge, 2018).(Bidang penelitian ini memberikan wawasan dalam mengelola sumber daya manusia, meningkatkan produktivitas, dan menumbuhkan komitmen. Dengan menerapkan teori dan alat bantu praktis, para manajer dapat mengatasi dinamika tempat kerja secara efektif (Robbins & Judge, 2018)

Teori-teori Utama dalam Perilaku Organisasi

Hierarki Kebutuhan Maslow: Teori ini menguraikan bahwa motivasi individu berkembang dari kebutuhan dasar (misalnya, keamanan) ke kebutuhan tingkat yang lebih tinggi (misalnya, aktualisasi diri). Manajer harus menyelaraskan strategi mereka dengan kebutuhan karyawan saat ini untuk meningkatkan motivasi Herzberg (1968). Contohnya, perusahaan yang memberikan pelatihan pengembangan diri membantu karyawan mencapai aktualisasi diri, yang pada gilirannya meningkatkan kinerja mereka.

Teori Dua Faktor dari Herzberg: Membedakan antara motivator (kepuasan kerja) dan faktor higiene (mencegah ketidakpuasan), teori ini membantu para manajer mengembangkan program insentif yang efektif Herzberg, (1968). Penelitian menunjukkan bahwa pemberian penghargaan seperti bonus kinerja meningkatkan kepuasan kerja, sementara kondisi kerja yang buruk dapat menyebabkan ketidakpuasan meskipun motivator hadir.

Pengaruh Perilaku Individu dan Kelompok

Atribut individu seperti kepribadian, sikap, dan motivasi secara signifikan memengaruhi dinamika tempat kerja. Sebagai contoh, Teori Motivasi McClelland mengidentifikasi kebutuhan untuk berprestasi, berafiliasi, dan berkuasa sebagai pendorong utama perilaku karyawan (David Clarence McClelland., 1987). Misalnya, seorang karyawan dengan motivasi tinggi untuk berprestasi cenderung memberikan kontribusi signifikan dalam proyek yang memerlukan inisiatif tinggi.

Dinamika kelompok, termasuk kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen konflik, memengaruhi efektivitas tim . Pelatihan kepemimpinan dan pengembangan keterampilan komunikasi efektif dapat membantu organisasi mengoptimalkan pengambilan keputusan dalam tim.

Budaya dan Sistem Organisasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline