Lihat ke Halaman Asli

Aditya Irfan

Songwritter

Bertani

Diperbarui: 15 September 2019   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala fajar datang menyingsing
Embun segar jatuh menguap disela-sela jendela
Menumpah ruahkan segala hastrat seusai subuh
Langkahnya semakin tertatih menuju ladang menjalani rutinitas sebagai pak tani
Menimang satu persatu benih serta biji pada luasnya  ladang pertanian
Memamen adalah rutinitas seharimu menerjang panasnya teriknya sang mega
Dibumi pertiwiti berlandaskan yawadwipa termasyur ditanah  yawadwipa
Memupuk harap diluasnya permadani  ladang betapa guyubnya ditanah ladang  
Memupuk semangat persatuan serta keatuan demi majunya NKRI dibidang sandang
Turut patuh serta tak lupa mengucap syukur atas melimpahnya hasil panen raya
Sungguh betapa termasyurnya negeri bahari ini...indah  bagaikan disebrang lautan sana
Hati ikhlas sebening permata tanpa mengharap pamrih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline