Lihat ke Halaman Asli

60 Seconds of Their Lives: Simulasi Kehidupan Pengungsi Syria di Musim Dingin

Diperbarui: 15 Februari 2017   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

poster yang disangka film kartun frozen:)

Sudah lama tahu ada pameran ini di lantai dasar Ezdan Mall Gharrafa, Doha-Qatar, tapi belum ada kesempatan untuk melihatnya. Tertunda terus, padahal penasaran itu apa. Baru kemarin malam berkesempatan menghadirinya bersama anak-anak.

Awalnya karena si anak gadis yang berusia 4 tahun maksa minta melihat, katanya itu Frozen (film). Posternya memang kartun gadis kecil yang berdiri di atas salju. Mungkin dipikirnya itu film kartun kesayangannya. 

 Setelahnya menyesal sekali! Menyesal kenapa tidak dari jauh-jauh hari melihat pameran ini. Agar bisa menyebarkan tentang pameran yang unik dan bagus ini. Seperti kata panitianya yang ramah-ramah, "you can share it on your social media", ketika saya minta izin untuk merekam. 

Dihelat oleh Sheikh Thani bin Abdullah Foundation for Humanitarian Services (RAF Foundation), pameran ini merupakan simulasi situasi musim dingin di tempat pengungsian Syria dan Irak. Pengunjung diajak merasakan bagaimana tinggal di tenda-tenda pengungsian yang sangat sederhana pada saat musim dingin yang menggigit. 

Hanya 60 detik saja! 60 detik yang sangat lama bagi para pengungsi yang kedinginan dan kelaparan. 60 detik yang akan menggugah sisi kemanusian kita. 

Selama 60 detik itu kita akan berada di ruangan simulasi yang bersuhu mirip dengan suhu di Syria pada saat musim dingin. Di dalam ruangan simulasi itu ada tiruan tenda para pengungsi yang seadanya. Kita juga diajak menonton film dokumenter anak-anak Syria yang kedinginan.

Keluar dari ruangan simulasi, kita akan melihat replika kota yang dibangun untuk para pengungsi anak-anak di perbatasan Syria-Turki. Anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orangtua mereka meninggal akibat perang. Kota yang besar lengkap dengan sekolah untuk murid perempuan dan laki-laki. Ada sekitar 1500 anak yang sekarang ada di kota tersebut. 

maket orphan city

Para pengunjung bisa memberikan sumbangan dan mendapatkan replika bata (brick) yang bisa ditulisi nama penyumbang sebagai simbol ikut menyumbang bangunan rumah untuk pengungsi. 

Ada 4 jenis nominal sumbangan; 100QR, 500QR, 1000QR, dan 5000QR. Pada hari pembukaan pameran, seorang pengusaha Pakistan mewakili komunitasnya menyumbang 4 bata, total nilai sumbangannya 20.000QR setara 73 juta rupiah. 

fullsizerender-5-58a42eb9cc927373123a4ea5.jpg

Pameran ini diselenggarakan selama sebulan, dan hari ini, 15 Februari 2017, adalah hari terakhir🙁 Bagi teman-teman yang tinggal di Qatar dan belum melihat pameran ini bisa datang nanti sore/malam. 

"Help me to realize my dream of warmth. Help me to survive!" (kata gadis pengungsi Syria di akhir film)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline