Lihat ke Halaman Asli

irenmaranata

Mahasiswa

Hubungan Tanpa Status (HTS) di Kalangan Gen Z: Antara Kebebasan dan Risiko Psikologis

Diperbarui: 6 Januari 2025   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Animasi Pasangan yang sedang bingung. Sumber: Microsoft Copilot.com

Hubungan Tanpa Status (HTS) semakin populer di kalangan Generasi Z karena fleksibilitasnya. Namun, hubungan tanpa komitmen ini juga memiliki dampak psikologis yang signifikan. Berikut adalah beberapa pengaruh utamanya:

1. Ketidakpastian Emosional

HTS sering memicu kecemasan dan stres akibat ketidakjelasan arah hubungan. Ketidakpastian ini membuat individu merasa tidak aman secara emosional.

2. Fluktuasi Harga Diri

Perhatian dari pasangan dapat meningkatkan rasa percaya diri. Namun, kurangnya komitmen sering kali membuat individu meragukan nilai dari dirinya sendiri. 

3. Konflik Internal

Banyak individu yang merasa terjebak di antara keinginan untuk memiliki kedekatan emosional dan ketakutan akan komitmen. Hal ini menimbulkan kebingungan dalam menentukan apa yang sebenarnya mereka inginkan.

4. Risiko Kesehatan Mental

Ambiguitas dalam HTS dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, dan terlalu banyak berpikir, yang mengganggu kesehatan mental. Ketidakstabilan emosi akibat hubungan tanpa arah ini sering membuat individu merasa kewalahan dan kehilangan kendali atas situasi. Akumulasi stres ini tidak hanya memengaruhi kesehatan psikologis, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan fisik, seperti gangguan tidur dan menurunnya produktivitas.

HTS menawarkan kebebasan, tetapi juga membawa risiko psikologis. Penting bagi individu untuk menyadari dampaknya dan mencari dukungan emosional jika diperlukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline