Lihat ke Halaman Asli

irenmaranata

Mahasiswa

Self Diagnosis: Solusi Cepat atau Masalah Baru?

Diperbarui: 10 Desember 2024   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://chicagohealthonline.com/how-to-avoid-self-diagnosis/

Sering Ngerasa Kayak Lagi "Diagnosa Sendiri"? Yuk, Bahas Bareng-bareng!

Pernah nggak sih, kamu dengar orang-orang di sekitar ngomong kayak gini:

  • "Duh, kayaknya anxiety-ku kambuh lagi!"
  • "Aku rasa lagi depresi deh, sering capek, nggak semangat, susah tidur. Kayaknya gejalanya cocok banget sama yang aku baca di internet."

Kalau ungkapan-ungkapan ini terdengar familiar, mungkin kita perlu ngobrol lebih dalam soal fenomena self-diagnosis. Apa sih artinya, apa bahayanya, dan gimana caranya supaya nggak salah langkah? Yuk, simak pembahasannya!

Apa Itu Self-Diagnosis?

Self-diagnosis adalah kebiasaan seseorang "mendiagnosis" kondisi kesehatan mental atau fisiknya sendiri. Biasanya, ini dilakukan dengan mengandalkan pengalaman pribadi, cerita dari teman atau keluarga, dan informasi yang ditemukan di internet atau media sosial.

Meskipun kelihatannya sederhana, praktik ini sebenarnya punya banyak sisi yang perlu diwaspadai, loh.

Ciri-Ciri Orang yang Melakukan Self-Diagnosis

Beberapa tanda bahwa seseorang sedang melakukan self-diagnosis:

  1. Cemas Berlebihan Setelah Cari Informasi
    Pernah nggak kamu baca gejala suatu penyakit di internet, terus tiba-tiba jadi yakin banget itu kamu? Ini salah satu tanda kalau self-diagnosis mulai muncul.

  2. Terlalu Percaya Sama Sumber Nggak Resmi
    Banyak orang percaya sama artikel atau video di media sosial tanpa cek kebenarannya. Padahal, nggak semua informasi di luar sana akurat atau sesuai dengan kondisi tiap orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline