Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Catatan Awal

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Catatan Awal...

Menulis tentu bukan pekerjaan yang gampang. Bertahun-tahun anggapan itu menjadi keyakinanku hingga membuat urusan yang satu ini nyaris tak tersentuh. Tahun 2000 di penghujung masa kuliahku, saya terperanjat, ketika beberapa rekan kulihku berupaya membuka perspektif baru bagiku untuk segera mengembangkan bakat menulis. Saya cukup heran dan bingung, " Bagaimana mungkin saya harus mengembangkan bakat dan kemampuan menulis.

Upaya rekan-rekan mendorong saya mengembangkan potensi yang ada dalam diriku semula ditanggapi adem-adem ayam saja, sebab, di samping pengalaman menulis belum ada, juga keberanianku untuk memulai hampir tidak ada. Adalah Romo Aloys Budi Poernomo, Pr, sosok  yang mendorong saya hingga mendesakku untuk belajar menulis saat berada di Jakarta.

Tuntutan untuk segera mendapatkan pekerjaan mau tidak mau saya memacu diri untuk memulai.  Awalnya saya mencoba menimba ilmu dari seorang temanku...  Sayangnya... ketika bekal sudah dirasa cukup, saya tak berani mengirimkan artikel atau tulisanku ke media. Alasannya sederhana, yakni keraguan pribadiku pada pada isi dan kulitas tulisan. Pengalaman Magang di sebuah Rumah Produksi membuat saya mau tidak mau harus menulis.

Setelah dua  Minggu saya belajar menulis ...saya langsung dipercaya untuk menulis sebuah tayangan hiburan/infotainment. Debut awal itu cukup meyakinkan dan langsung membuat saya percaya diri alias PD. Sayangnya pada titik itu saya terlena dan lupa mengembangkan potensi yang ada dalam diriku. Pola kerja dan pemberitaan infotainment yang cenderung sama dari waktu ke waktu membuat saya kehilangan kreativitas dan kemauan untuk lebih berkembang. Selama bertahun-tahun saya merasa terkurung dalam sebuah absurditas yang bernama infotainment.

Meski dari sisi penghasilan bekerja sebagai penulis naskah infotainment cukup menjanjikan.. tetapi demi mengasah rasionalitas dan mengembangkan diri dalam hal tulis menulis , saya memutuskan untuk berhenti.  Dan, kini ketika menatap berbagai artikel dan gaya penulisan berbagai media, saya mulai termotivasi untuk memulai lagi mengembangkan diri. Kehadiran Kompasiana sebagai blog sosial adalah motivasi yang membuat semangat itu terus menderu. Last but not Least semoga motivasiku terus bertumbuh ....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline