Lihat ke Halaman Asli

irene syukur niat wati harefa

mahasiswa - mahasiswa

Strategi Bank Indonesia dalam Menjaga Stabilitas Harga

Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia, seperti banyak negara lainnya, sering menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas harga. Fenomena inflasi tidak hanya berdampak langsung pada kemampuan beli rakyat, tapi juga bisa meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) memiliki peran sentral dalam mengimplementasikan strategi yang efektif untuk menjaga stabilitas harga. Artikel ini akan membahas beberapa strategi yang digunakan oleh BI dalam menjaga stabilitas harga dan bagaimana mereka bekerja sama dengan pemerintah untuk mencapai tujuan ini. Koordinasi Kebijakan Moneter dan Fiskal, salah satu strategi utama yang ditawarkan oleh BI adalah koordinasi yang sangat erat dengan pemerintah. Melalui koordinasi ini, BI dan pemerintah dapat saling menyatukan dan mengadaptasi kebijakan untuk menjaga agar inflasi tetap terkendali. Misalnya, dalam rangka menghadapi hari-hari keagamaan besar nasional, seperti Lebaran dan Idul Fitri, BI dan pemerintah sepakat untuk memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga inflasi komponen volatil (seperti harga pangan) tetap dalam kisaran yang aman.

Intervensi Pasar Valas, untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang stabil, BI melakukan intervensi di pasar valas. Intervensi ini dilakukan melalui transaksi spot, DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward), dan surat-surat obligasi valuta asing. Tujuan utamanya adalah memastikan inflasi tetap terkendali dan nilai tukar Rupiah tidak terlalu fluktuatif. Selain itu, keputusan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 6,00% juga bertujuan untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah dan memastikan inflasi tetap terkendali dalam target 2,5 1% pada tahun 2024. Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), tekanan inflasi pangan merupakan salah satu penyebab utama inflasi yang signifikan. Oleh karena itu, BI berkolaborasi dengan pemerintah untuk menginisiasikan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber tekanan inflasi pangan, memperluas kerjasama antardesa untuk mengurangi disparitas pasokan dan harga antarwilayah, serta mengoptimalkan penggunaan anggaran belanja secara tidak terduga untuk mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Digitalisasi Sistem Pembayaran, selain strategi klasik, BI juga aktif dalam mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran. Ini termasuk digitalisasi transaksi keuangan pemerintah pusat dan daerah. Tujuan utamanya adalah meningkatkan volume transaksi dan memperluas inklusi ekonomi-keuangan digital. Dengan demikian, BI dapat memfasilitasi proses pembayaran yang lebih cepat dan efisien, yang pada akhirnya akan membantu dalam menjaga stabilitas harga. Komitmen Bersama dalam Mengendalikan Inflasi, jelas sekali bahwa mengendalikan inflasi bukanlah pekerjaan individu, melainkan sebuah upaya bersama. Baik BI maupun pemerintah harus bekerja sama secara harmonis untuk mencapai target yang ditentukan. Dalam konteks ini, rapat-rapat koordinasi nasional seperti High-Level Meeting (HLM) TPIP menjadi penting untuk memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi berbagai program inovasi untuk menjaga stabilitas pasokan dan kelancaran distribusi.

Menjaga stabilitas harga bukanlah tugas yang mudah, namun dengan strategi yang tepat dan koordinasi yang erat antara BI dan pemerintah, kita dapat menghindari risiko inflasi yang ekstrim. Dengan memperkuat koordinasi kebijakan, melakukan intervensi pasar valas, menginisiasikan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan, serta mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran, BI berhasil menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Semoga strategi ini terus dikembangkan dan dioptimalkan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline