Lihat ke Halaman Asli

Irene Maria Nisiho

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga

Terapi Kemo Tidak Menyurutkan Senyum dan Keceriaannya

Diperbarui: 12 Mei 2019   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Simposium Awam RSPP bersama DR. Ch. Linda Wahyuni, Sp.OT (tengah), Ibu Wulan (kanan) (foto: dok. pribadi)

Begitu mendengar kata kanker, rata-rata orang langsung ciut hatinya. Padahal banyak penyakit lain yang sama menakutkannya. Saya pun pernah mengalami hal serupa ketika suami saya didiagnosis kanker. Rasanya sulit bernafas!

Mengapa begitu? Karena kami beranggapan kanker tidak bisa disembuhkan. Benarkah demikian? Tentu tidak! Kanker bisa disembuhkan! Jangan sekali-sekali berpikir penyakit kanker tidak disembuhkan.

Apabila terdiagnosa kanker hadapi dengan pikiran positif dan segeralah mencari pertolongan seorang dokter yang kompeten. Singkirkan pikiran-pikiran negatif karena hal itu justeru yang akan melemahkan fisik orang tersebut. Ada kekhawatiran itu wajar, tapi usahakan jangan berlebihan.

Jika orang yang terdiagnosa itu masih terus pada keyakinan bahwa sakitnya tak tersembuhkan, maka dia memang akan sulit untuk sembuh dengan baik. Secanggih apapun terapi dan obat-obatannya! Karena apa yang diyakini dapat berpengaruh pada tubuh. Sebaliknya, sakit yang dirasakan tubuh juga bisa berpengaruh pada pikiran. Begitu yang sering saya dengar dari sahabat saya Dr Rachmat Budi Santoso, Sp.U, (dokter Santo nama bekennya) yang juga seorang Health Coach.

Biasanya seorang penyandang kanker akan menjalani berbagai tahapan terapi, operasi, terapi hormon, radiasi, terapi kemo, dan lain-lain.

Terapi kemo sangat ditakuti oleh teman-teman survivor.

Sebelum menjalani kemo, para survivor /penyintas kanker ada yang ketakutan, atau paling tidak hatinya galau. Kemo biasanya dianjurkan dokter sebagai salah satu terapi lanjutan pada penyandang kanker. Tujuannya untuk menekan pertumbuhan kanker, malah diharapkan bisa mematikan semua sel-sel ganas kanker yang bercokol di tubuh penyintas.

Jadi tujuan kemo untuk membantu penyintas kanker terbebas dari sel kanker. Dengan mengetahui tujuannya kami berharap para penyintas yang akan kemo tidak lagi terlalu negative thinking. Efek samping juga tidak perlu terlalu dirisaukan. Berpikir positif saja. Efek kemo itu tidak sama pada setiap orang. Ada yang mual-mual, rambut rontok dan sebagainya tapi ada yang cuma merasa sedikit lemas. Memang ada juga yang lebih parah efek akibat kemo, tapi kata teman-teman saya yang pernah kemo itu tergantung kita sendiri juga.

Saya terpanggil untuk menulis artikel ini karena ingin menunjukkan bukti bahwa kemo tidak separah yang kita bayangkan.

Teman saya Ibu Wulan yang berprofesi sebagai apoteker, terpaksa harus menerima kenyataan bahwa kanker payudara yang dialaminya 5 tahun yang lalu dan yang sudah dinyatakan bersih ternyata kambuh. Ya, kanker itu kembali lagi. Putus asa kah dia? Tidak!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline